Autogear.id - Pelaksanaan ibadah puasa di bulan Ramadan akan mengubah aktivitas banyak orang termasuk cara tubuh bekerja dan beraktifitas. Ini terjadi lantaran pola makan dan durasi tidur yang semakin pendek khususnya di malam hari. Kondisi seperti ini bisa saja mempengaruhi jam biologis dan metabolisme tubuh.
Tak jika saat berkendara, risiko seperti mengantuk bahkan hilang konsentrasi pada siang hari bisa saja terjadi. Serangan kantuk kerap terjadi di jam-jam krusial antara pukul 1 siang hingga pukul 4 sore. Di mana seseorang berada dalam kondisi lapar dan kekurangan cairan tubuh.
“Diserang kantuk karena berpuasa dan dalam kondisi mengemudi mobil, sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kecelakaan. Pastikan mengatur pola makan dan pola tidur sehingga tidak membahayakan diri dan pengguna jalan lainnya. Pastikan pula kondisi mobil tetap baik dengan rutin melakukan servis berkala sehingga membantu kenyamanan dan keamanan pengemudi,” terang Customer Development & Marketing Communication Head Auto2000, Cahaya Fitri Tantriani melalui siaran persnya pada Senin (18/4/2022).
Ia melanjutkan bahwa kondisi ini bisa sangat berbahaya karena dapat memicu kecelakaan lalu lintas. Kondisi ini tentu tidak dapat dihindari karena perubahan jam biologis dan metabolisme tubuh. Tapi Anda bisa menyiasatinya untuk mencegah mengemudi mobil dalam kondisi mengantuk.
Baca Juga:
Power dan Top Speed Kalah, Quartararo Pesimis Juara Lagi di MotoGP 2022
1. Disiplin mengatur jam tidur
Anda harus ‘memaksakan’ diri membuat jadwal tidur tetap di malam hari dan konsisten menjalaninya selama bulan puasa untuk memenuhi kebutuhan kualitas dan kuantitas tidur yang memadai. Kurang tidur dapat menyebabkan tubuh merasa memiliki utang tidur sehingga mengantuk di siang hari.
Usahakan untuk sering terpapar sinar matahari di siang hari untuk memperkuat jam biologis dan hindari cahaya dari layar gadget atau televisi sebelum tidur malam untuk mencegah kelelahan. Berikutnya, Anda wajib menjaga pola makan, karena diet yang seimbang dapat membuat tidur lebih baik dan pulas, serta tidak kekenyangan saat mau tidur malam. Apalagi esok harinya langsung makan sahur dengan selisih waktu sangat singkat.
2. Hindari makan terlalu kenyang
Jangan terlalu kenyang saat sahur karena akan membuat Anda mengantuk dan kembali tidur di pagi hari sehingga malas melanjutkan aktivitas. Padahal di waktu yang sama harus mengemudi mobil. Sisa kantuk yang masih tertinggal dapat membuat refleks dan konsentrasi tubuh menurun, sehingga berbahaya jika dipaksakan.
Kendalikan nafsu makan ketika buka puasa mengingat masih harus menyetir mobil. Anda tidak akan merasa nyaman ketika duduk di bangku pengemudi dengan perut kekenyangan. Ditambah, serangan kantuk yang dapat terjadi kapan saja akibat kadar gula darah dalam tubuh yang melonjak drastis.
Baca Juga:
Waspadai Titik Buta Ketika Motoran di Jalan Raya
3. Hindari makanan berkafein tinggi
Selanjutnya, hindari minuman dengan kandungan kafein tinggi karena membuat tubuh sulit mengantuk. Termasuk menghindari minuman bersoda karena dapat membuat perut tidak nyaman, terutama untuk yang memiliki gangguan lambung. Sebaiknya Anda memperbanyak minum air putih sebagai pengganti konsumsi di siang hari dan menjaga tubuh tidak mudah lemas karena dehidrasi.
Laksanakan power nap atau tidur singkat di siang hari sekitar 20 – 30 menit untuk mengistirahatkan tubuh agar tetap segar. Atur irama pekerjaan di siang hari, terutama di awal bulan puasa, agar tetap produktif tapi tidak sampai membuat tubuh cepat lelah.
4. Membuka kaca mobil dan melakukan peregangan otot
Menghindari kantuk saat berkendara bisa dilakukan dengan membuka kaca mobil dan membiarkan sejenak udara luar masuk ke dalam kabin sehingga lebih segar. Kemudian peregangan otot-otot yang kaku. Mulai dari menggerakkan kepala secukupnya, menegakkan tubuh dan melakukan senam mata dengan melirik sisi kanan kiri untuk mengecek spion secara berkala.
5. Jangan memaksakan diri untuk mengemudi saat mengantuk
Saat serangan kantuk sudah sulit dihindarkan ketika mengemudi mobil, segera menepi di tempat aman dan tidur sejenak. Memaksakan mengemudi mobil dengan kondisi tubuh lelah dan mengantuk dapat memicu serangan microsleep. Meskipun hanya tertidur 2 detik sekalipun, sudah cukup untuk membuat mobil pindah lajur atau tidak melakukan pengereman meskipun di depan ada halangan.
(uda)