Autogear.id - Peluncuran versi coupe dari mobil sport Ferrari atau mobil dua pintu dengan atap tertutup, biasanya diikuti dengan peluncuran versi spidernya (sebutan untuk mobil atap terbuka atau konvertibel). Seperti yang mereka lakukan hari ini Jumat (10/2/2023) di markas besarnya di bilangan Jl. Proklamasi Jakarta Pusat. Brand supercar asal Italia ini memboyong versi convertible dari 296 GTB yang kini bernama 296 GTS atau versi atap terbuka.
Menurut General Manager PT Eurokars Prima Utama (Ferrari Indonesia), Nini Chandra, bahwa Indonesia adalah pasar penting bagi Ferrari. Sehingga mereka selalu menghadirkan versi terbaru tak lama setelah peluncuran secara resminya di Italia. Seperti yang berlangsung hari ini, Jumat (10/2/2023) di markas besar mereka di Proklamasi, Jakarta Pusat.
Mobil bertenaga mesin konvensional dan baterai alias hybrid itu, tampil mentereng di ruang utama showroom Ferrari Indonesia. Meski baru diboyng satu unit, namun mobil ini sudah punya kemudi di posisi kanan. Artinya mobil ini sudah siap untuk negara yang sistem kemudinya berada di sebelah kanan.
"Kami sangat optimis di tahun 2023 dan mengawalinya dengan meluncurkan Ferrari 296 GTS. Ini adalah versi atap terbuka dari 296 GTB. Kalau ditanya soal seberapa optimis Kami di pasar otomotif Indonesia, ya pastinya sangat besar. Kita bisa lihat geliat otomotif di Indonesia kembali besar selepas pandemi. Tapi untuk mendapatkan unit 296 GTS ini harus agak bersabar, karena indennya sampai 2 tahun," klaim Nini Chandra.
Baca Juga:
Warna Mobil Apa yang Paling Cocok Buat Kamu? Simak Nih!
Tentu ini cukup mengejutkan, lantaran karakter pembeli Ferrari pun juga orang kaya yang tentu punya kapabilitas untuk meminta percepatan produk. Namun Nini menegaskan bahwa proses inden ini tak bisa ditawar lagi, karena memang produksinya memang tak mudah.
Mempunyai basis mesin dan motor listrik yang sama dengan versi 296 GTB, yaitu menelurkan lebih dari 800 daya kuda yang merupakan gabungan tenaga antara mesin konvensional dan motor listrik. Semenara torsi mobil ini sanggup melecut dengan 740 Newton meter dan maksimal kecepatan 330 km per jam.
"Perbedaannya hanya ada di bobot bersinya. Lantaran penggunaan atap konvertibel itu butuh sistem motorize penggerak yang lebih berat 70 kilogram, sehingga ini akan sedikit berpengaruh terhadap keluaran tenaganya. Tapi kalau secara spesifikasi dan detail, mobil ini tak memiliki perbedaan yang jauh dari versi Berlinetta atau Coupe."
Seperti biasa, Ferrari tak pernah menjelaskan soal harga dan berapa jumlah orang yang sudah memesan kendaraan tersebut. Namun jika melihat harga dasar yang dijual di luar negeri yang mencapai lebih dari $300 ribu US, artinya bisa mencapai Rp4 miliar lebih. Namun ini masih harga dasar yang belum menghitung biaya pajak, impor dan ragam biaya lain yang bisa mempengaruhi harga on the road-nya.
(uda)