Autogear.id – Setelah beberapa hari lalu kami berbagi tips soal bagaimana langka awal cara berkendara mobil bertransmisi manual agar aman dan nyaman, Kami akan lanjutkan panduannya dalam ulasan kali ini. Sebagai penunjang aktifitas dan rutinitas bagi kebanyakan orang, mobil bertransmisi manual masih sering digunakan dan diandalkan oleh banyak pengendara karena durabilitas dan performanya yang baik.
Meskipun demikian, mobil bertransmisi manual juga tetap butuh perlakuan yang baik agar awet dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih panjang. Selain 4 tips berkendara mobil bertransmisi manual yang sebelumnya pernah diberikan, Assistant to Service Departmen Head PT SIS, Hariadi juga memberikan 3 tambahan tips lain. Mengingat ini jadi langkah penting bagi pengendara.
Dalam pernyataan resminya, Ia menegaskan bahwa informasi yang di berikan ini, jadi edukasi tersendiri buat mereka yang baru akan belajar berkendara mobil manual. Ia berharap konsumen dapat memahami sepenuhnya mengenai cara berkendara yang baik agar dapat mempengaruhi performa dan umur pakai mesin mobil.
"Kebiasaan tersebut sebisa mungkin diterapkan maupun dihindari untuk yang negatifnya, agar tetap perjalanan tetap terasa aman dan nyaman ketika berkendara jarak dekat maupun jauh. Pengendara pun juga harus memastikan untuk selalu melakukan perawatan rutin untuk hindari adanya kerusakan yang mempengaruhi tingginya biaya perawatan kendaraan,” beber Hariadi.
Baca Juga:
Aman Berkendara di Kondisi Cuaca Esktrem? Perhatikan Hal ini
1. Injak pedal akselerator secara perlahan ketika putaran mesin masih rendah
Saat melaju dengan kecepatan rendah pada gigi percepatan yang lebih tinggi, hindari prilaku menginjak pedal akselerator secara dalam dan mendadak, karena hal ini sama saja memaksa mesin untuk bekerja sangat keras. Perilaku tersebut dapat menyebabkan tekanan dan beban yang tidak semestinya terjadi pada mesin.
Mengingat pada akhirnya akan berdampak pada performa dan keawetan mesin. Jika pengendara memerlukan penambahan kecepatan, lebih baik pengendara menginjak pedal akselerator dengan perlahan atau dengan menurunkan gigi percepatan transmisi terlebih dahulu sebelum berakselerasi.
2. Gunakan engine brake saat deselerasi dengan halus
Pada kondisi tertentu yang masih aman, penurunan kecepatan atau deselerasi dapat saja terjadi secara efisien tanpa banyak menginjak pedal rem secara dalam, asalkan urutannya sudah benar. Yang dimaksudkan dengan urutan adalah perpindahan dari gigi percepatan tinggi ke gigi percepatan yang lebih rendah harus dilakukan. Misalnya saja Anda sedang berkendara pada gigi 4 maka tidak boleh langsung pindah ke gigi 2 apalagi gigi 1.
Perpindahan harus melalui gigi 3 terlebih dahulu sehingga perpindahan juga terjadi dengan lebih halus dan menjaga kualitas mesin, kecuali dalam kondisi emergency atau darurat untuk menurunkan percepatan kendaraan. Saat terjadi engine brake maka konsumsi bahan bakar akan berkurang dan kendaraan akan melambat. Jika dilakukan, maka penggunaan rem juga dapat diminimalisir sehingga kanvas rem lebih awet.
Baca Juga:
Waspada Hal-Hal ini Saat Berkendara di Jalan Tol
Putaran yang terjadi pada mesin akan menahan kecepatan mobil dan jika sudah diperlukan pengendara bisa kembali menginjak pedal akselerator. Teknik ini digunakan agar mobil lebih mudah dikendalikan, baik pada kondisi jalanan menurun, pada saat hujan dan saat melaju di jalan raya.
3. Lepas pedal kopling secara perlahan
Melepas pedal kopling secara cepat akan membuat kendaraan tersentak sekaligus memberikan tekanan lebih pada mesin dan transmisi. Hal ini akan berpengaruh karena akan menyebabkan kopling menjadi panas dan jika hal ini diteruskan atau menjadi kebiasaan akan menyebabkan umur pakai komponen kopling lebih cepat. Maka dari itu pengendara harus memperhatikan cara melepaskan kopling secara perlahan agar mobil tidak berjalan dengan menyentak.
(uda)