Autogear.id – Tidak kurang 20 penyandang disabilitas lintas generasi, hadir mengikuti kegiatan pembinaan dan pengembangan kemandirian ekonomi. Dalam gelaran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Komunitas Difabel Satu Hati, di Padukuhan Selobendo, Magelang, Jawa Tengah. Para penyandang disabilitas tunarungu dan tunawicara hadir, saat mengikuti beragam kegiatan edukatif, untuk peningkatan bisnis usaha Integrated Farming.
Kegiatan yang diinisasi PT Astra Honda Motor (AHM), bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta, memberi kesempatan para penyandang disabilitas untuk mengembangkan usaha melalui pemberian modal, pelatihan teknis, hingga peningkatan kemampuan manajemen keuangan.
Pada kegiatan ini, AHM memberi dukungan usaha berupa hewan domba berjenis Texel atau Morino, yang dapat menghasilkan daging dan benang wol berkualitas.Tahap awal pelatihan, diberikan edukasi teknis budidaya domba, seperti pemilihan bibit yang sehat dan produktif sesuai kondisi lingkungan.
Selama kegiatan, para peserta diajak untuk mengetahui cara perawatan harian, pembiakan domba, serta pembuatan kandang yang sehat untuk hewan ternak. Serta aman dan mudah diakses oleh difabel.
Sebagai langkah menjaga bisnis berkelanjutan, peserta dibekali workshop manajemen keuangan, usaha, pemasaran dan membangun kemitraan. Juga pelatihan pengelolaan dan pemanfaatan limbah peternakan, untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman produktif.
General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengungkapkan, secara berkesinambungan AHM berkolaborasi dengan berbagai mitra, dalam proses pemberdayaan para penyandang disabilitas. Diharapkan dapat mencapai kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan, sejalan tujuan pembangunan berkelanjutan/SDGs.
“Kami ingin mengajak dan mendorong teman-teman disabilitas, bahwa mereka punya ruang dan kesempatan yang sama untuk berkarya bagi negeri ini. Karenanya kami lakukan pendampingan dan pelatihan intensif, bersama LPPM UIN Yogyakarta. Agar komunitas difabel dapat terus berinovasi menjadi bagian dari kemajuan bangsa,” ujarnya.
Integrated Farming dipilih sebagai sarana pemberdayaan inklusi bagi difabel, sejalan dengan letak geografis Padukuhan Selobendo. Di mana secara topografi berada di dataran tinggi (300 mdpl). Memiliki tanah yang subur dan kaya akan hara, serta dekat dengan sumber air.
Kegiatan ini didampingi langsung Pusat Layanan Difable (PLD) di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN Suka. Melibatkan penyuluh dan dokter hewan dari Puskeswan di Banyudono. Sharing inspiratif juga dilakukan oleh peternak dan kelompok tani Dusun Selobendo, yang telah berhasil merintis bisnis model serupa.
(uda)