Autogear.id - Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) belum lama berlalu. Banyak masyarakat yang memutuskan untuk liburan menggunakan mobil pribadi, sehingga perjalanan melalui jalur darat merupakan pilihan populer dengan segala pertimbangannya.
Kemudian, sebagai sarana transportasi darat dalam menikmati liburan bersama keluarga, mobil bertransmisi otomatis atau mobil matik menjadi kendaraan yang kerap digunakan. Alasannya bermacam-macam, salah satunya banyak orang yang menganggap dengan mengendarai mobil matic bisa mengurangi kelelahan.
Kendati demikian, ketika mengendarai mobil matic juga ada yang perlu diperhatikan. Antara lain, kebocoran oli pada mobil matic bisa terjadi, usai berlibur melibas rute panjang ke luar kota. Bila pemilik mobil menganggap remeh kebocoran atau rembesan oli tersebut, lama kelamaan dapat merembet sehingga berisiko merusak mobil.
Menurut Hermas E Prabowo, pemilik Worner Matic yang merupakan bengkel spesialis mobil matic, seperti dilansir salah satu media nasional, kebocoran pelumas dapat terjadi dari oli transmisi atau dari oli mesin. Hal yang harus dilakukan pemilik mobil untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan penggantian komponen yang bocor.
"Tidak ada perawatan yang lebih tepat selain mengganti komponen yang menjadi sumber kebocoran," katanya, Selasa (4/1/2022). Nah, agar mobil matic tetap memiliki kondisi prima usai diajak jalan-jalan mengisi liburan, pemilik harus mengetahui terlebih dahulu sumber kebocoran oli.
Memang kebocoran oli transimisi matic tidak dapat diprediksi, tetapi menurutnya ada tiga penyebabnya, yakni:
1. Segel yang sudah mengeras, sehingga tidak bisa menahan rembesan oli. Umumnya, hal ini menimpa mobil yang sudah kategori lawas. Kebocoran oli terjadi karena faktor usia kendaraan, sehingga karet pada segel tidak lagi elastis.
2. Terjadi benturan di piranti matic. Misalnya terjadi kecelakaan, dan salah satu roda atau gardan menabrak, itu dapat memicu oli transmisi bocor. Sebagai informasi, oli transmisi memiliki tiga poros keluaran. Jika salah satu dari poros tersebut tersentak cukup keras, dapat merusak segel dalam transmisi mobil matic.
3. Perbaikan pada bagian tertentu yang kurang tepat. Saat mobil menjalani proses perbaikan, kemudian proses yang kurang tepat berisiko membuat oli akan mudah merembes keluar.
“Artinya, bukan berarti serta-merta pulang liburan langsung bocor. Logikanya tidak demikian. Bisa saja setelah pulang liburan, lalu mobil matic yang kita kendarai selama liburan kemudian mengalami tiga faktor tersebut sehingga oli matik bocor,” jelas Hermas dalam keterangannya.
(acf)