Serba-Serbi Formula 1

Seremoni F1 Menentang Rasisme, Enam Pembalap Menolak Berlutut

Enam pembalap F1 menolak berlutut saat seremoni F1 dalam menentang rasisme. reuters
Enam pembalap F1 menolak berlutut saat seremoni F1 dalam menentang rasisme. reuters

Autogear.id: Seri pembuka Formula 1 2020 yang berlangsung di Sirkuit Red Bull Ring, Austria diwarnai dengan seremoni menentang rasisme dalam olahraga. Para peserta F1 pun diminta untuk berlutut sebagai simbol kampanye Black Lives Matter pasca kematian pria kulit hitam Amerika Serikat, George Floyd beberapa waktu lalu. 

Namun begitu, beberapa bintang F1 menolak untuk berlutut meski sudah diminta langsung oleh Lewis Hamilton. Beberapa nama tenar yang tidak sudi berlutut diantaranya Charles Leclerc, Max Verstappen, Carlos Sainz hingga Kimi Raikkonen. Penolakan juga ditunjukkan oleh Daniil Kvyat serta Antonio Giovinazzi.

Meski menolak berlutut, namun pembalap Ferrari Charles Leclerc secara pribadi mengaku sangat menentang segala tindakan rasisme. Hanya saja ia punya alasan sendiri untuk menolak gimmick seremoni yang digelar F1. 

“Saya tidak berlutut bukan berarti saya tidak peduli pada aksi-aksi melawan rasisme. Saya lebih memilih melakukan tindakan nyata di kehidupan sehari-hari daripada hanya melakukan gerakan yang bisa memancing kontroversi di tempat lain,” ujar Leclerc dikutip dari Mirror.

Senada dengan Leclerc, pembalap andalan Red Bull Max Verstappen juga menegaskan dirinya berkomitmen melawan rasisme namun semua orang juga harus menghormati pengemudi yang memilih untuk tetap berdiri. 

"Saya sangat berkomitmen pada kesetaraan dan perjuangan melawan rasisme. Tetapi saya percaya setiap orang memiliki hak untuk mengekspresikan diri mereka sendiri pada suatu waktu dan dengan cara yang sesuai untuk mereka," jelas Verstappen. 

Sementara itu, Lewis Hamilton sebagai satu-satunya pembalap berkulit hitam di F1 merupakan sosok yang paling vokal menyuarakan perlawanan terhadap rasisme. Bahkan tim Mercedes juga mendukung Hamilton dengan cara mengganti warna tim yang awalnya berwarna perak menjadi warna hitam untuk musim kompetisi tahun ini.


(uda)