Autogear.id – Porsche berkolaborasi dengan Sean Wotherspoon, desainer streetwear dan sneaker modis dengan palet warna yang hidup dan bahan tak biasa. Wotherspoon merancang Taycan 4 Cross Turismo miliknya, dengan eksterior mencolok, dikelir dengan konsep blok warna.
Sisi interiornya pun terkesan menjadi kendaraan seni. Karena untuk pertama kalinya interior mendapat color blocking yang hidup, lewat penyematan beberapa warna unik.
Gabus di dasbor, roda kemudi, dan konsol tengah, menciptakan kontras visual untuk interior Taycan 4 Cross Turismo. Lapisan atap, pusat kursi dan sun visors dilapisi bahan Atacama Beige. Dia pun ingin interior Porsche Taycan listriknya ini bebas kulit, sebagai penawaran yang juga dapat dipilih pelanggan Taycan lainnya.
Mobil seni ini dipresentasikan Wotherspoon sendiri, via Porsche Instagram channel. Dimana dia berperan dalam sesi tanya jawab secara langsung. “Ketika saya melihat sesuatu, saya memeriksa bagaimana dapat mengubah dan meningkatkannya ke level baru. Setiap pertanyaan, adalah tantangan pribadi saya. Tak masalah apakah saya sedang mengerjakan desain sepatu atau mobil, alur kerja, topik keberlanjutan, atau materi baru,” katanya.
Baca Juga:
Wadahi Pelaku Industri Kendaraan Listrik Indonesia Lewat PEVS 2022
Wotherspoon menambahkan, berjuang untuk inovasi mendorong dirinya, sehingga terpesona sejak awal oleh bahan-bahan tak biasa, dan digunakan para desainer Porsche di Weissach. “Lagi-lagi kami saling menginspirasi sepanjang proyek. Sampai akhirnya ciptakan jenis desain mobil yang benar-benar baru,” tukas pria berusia 32 tahun ini.
Chief Marketing Officer (CMO) di Porsche, Robert Ader mengatakan, mobil seni sangat cocok dengan Porsche. “Dari psychedelic 356 Janis Joplin era 60 an, hingga 911 RSR tahun 2019 rancangan Richard Philips, mengisi daftar mobil seni ikonik dari Porsche yang panjang,” ujarnya. Karya desain kreatif dengan seniman yang menginspirasi, telah memotivasi Porsche terus mengembangkan merek tanpa mengubah secara mendasar.
Sementara Head of Style Porsche, Michael Mauer menyampaikan, kreativitas tumbuh dalam interaksi. “Sebagai desainer, penting mempertanyakan segalanya, dan selalu bercita-cita mempertimbangkan ide dengan cara baru. Bekerja dengan desainer muda seperti Wotherspoon, membantu kami mendapat dorongan baru dari lingkup sangat berbeda,” ungkapnya.
Terkait pembuatan mobil listrik berseni ini, kemitraan diprakarsai tim komunikasi pemasaran di Porsche. Awalnya, teknologi virtual reality digunakan untuk mencoba dan mendiskusikan banyak pilihan warna eksterior pada sebuah model mobil.
Baca Juga:
Tips Cara Mudah Merawat Mesin Diesel Toyota
“Terinspirasi kunjungan ke Museum Porsche, Wotherspoon mendapat ide untuk elemen melingkar di pintu,” kenang Head Colour and Trim of Style Porsche, Volker Muller. Idenya menggemakan putaran nomor awal pada mobil balap bersejarah. Pada saat yang sama, warna terbalik ini memecah area yang luas.
Untuk memastikan warna persis seperti yang diinginkan, Wotherspoon kirimkan kode referensi Pantone yang sesuai ke Porsche. Kabin pencahayaan di Porsche Design Studio dapat beralih antara cahaya siang hari dan cahaya buatan, dengan menekan sebuah tombol.
Nama-nama cat yang tidak biasa memiliki latar belakang pribadi. “Setelah kami jelaskan pentingnya punya nama unik, Wotherspoon menamai cat tersebut dengan nama anggota keluarganya,” kata Volker. Ini adalah awal mula nama Nash Blue, Sean Peach, Loretta Purple dan Ashley Green muncul.
Taycan 4 Cross Turismo rancangan Wotherspoon dilengkapi elemen dari Porsche Exclusive Manufaktur. Termasuk velg Cross Turismo Design 21 inci, dan penutup wiper belakang, keduanya dicat Hitam (high-gloss). Begitupun strip lampu tulisan Porsche dalam warna Hitam.
Baca Juga:
Jamnas Ketiga ID42NER Kantongi Apresiasi Menparekraf dan Gubernur Sumsel
Sebagai informasi, Taycan Cross Turismo diklaim sebagai mobil sport listrik serba bisa. Memiliki ruang kepala lebih luas untuk penumpang kursi belakang, dan kapasitas bagasi maksimum lebih dari 1.200 liter.
Sasis penggerak semua roda standar, dengan suspensi udara, memiliki fitur penyesuaian ketinggian. Elemen desain offroad, termasuk penutup lengkungan roda, bagian bawah yang khas di depan dan belakang serta side skirt.
Sean Wotherspoon pada 2013 membuka Round Two Store pertama di AS, sebuah toko vintage untuk streetwear dan sneaker. Dia pertama kali mengukir namanya dengan sneaker Nike Air Max 97/1 yang dibuatnya pada 2018. Selain desain, yang tak biasa adalah penggunaan korduroi sebagai bahan atas, dan ini menjadi ciri khasnya. Sean telah bekerja dengan Adidas sejak 2020.
(uda)