Autogear.id - Airbag pada mobil-mobil terkini merupakan fitur keamanan yang wajib ada. Bahkan hingga model entry level sudah dilengkapi dual airbags, untuk melindungi pengemudi dan penumpang depan.
“Semua mobil penumpang, terutama mobil-mobil Toyota yang kami pasarkan, telah dilengkapi airbag. Fitur ini membantu melindungi pengemudi dan penumpang dari benturan dengan kabin mobil saat kecelakaan. Tapi fitur ini tidak dapat berfungsi maksimal, kalau pemilik kendaraan tidak paham beberapa hal penting terkait airbag,” kata Chief Marketing Auto2000, Yagmin.
Cara Kerja Airbag
Diketahui, airbag akan bekerja jika ECU airbag mengirim perintah yang dipicu sensor yang diletakkan di beberapa titik, terutama di bagian depan mobil. Sensor yang menerima gaya dalam jumlah besaran tertentu, akan memberitahukan ECU bahwa mobil menerima tabrakan besar.
Perintah dikirimkan ke inisiator yang akan membakar Propellant Gain & Enhancer, sehingga menghasilkan gas yang akan mengembangkan airbag. Proses dari benturan hingga airbag mengembang terjadi sangat cepat, tidak lebih dari 0,2 detik saja.
Pemicu Airbag Mengembang
Tidak sembarangan, airbag akan mengembang jika tingkat benturan di atas ambang yang ditentukan. Biasanya pada kecepatan kendaraan sekitar 20-30 km/jam, ketika menabrak frontal penghalang diam tidak bergerak seperti tembok.
Juga batas kecepatan lebih tinggi dari 30 km/jam, jika membentur obyek atau penghalang yang dapat bergerak jika tertabrak. Seperti menabrak bagian belakang mobil lain. Termasuk benturan keras pada bagian samping dan bawah mobil, tergantung jenis airbag dan sensor yang dipasang.
Mengingat kecepatan ledakan sangat tinggi, kontak penumpang dengan airbag dapat menyebabkan memar. Saat mengembang, airbag akan mengeluarkan asap putih. Tidak berbahaya, namun menyebabkan sedikit iritasi pada mata atau kulit.
Wajib Seat Bealt
Agar airbag dapat bekerja dengan baik, antara seat bealt wajib dipakai. Piranti sabuk pengaman menjaga tubuh supaya tidak terpental saat kecelakaan. Karena berisiko dapat menghantam kabin atau terlempar keluar mobil, yang berpotensi cidera serius.
Jika tidak memakai seat belt, wajah akan menekan airbag yang sedang mengembang. Akibatnya, pengguna sulit bernapas waktu airbag bekerja. Efek tumbukan antara kepala dan airbag cukup besar, tergantung kuatnya tabrakan. Risiko minimal adalah cidera leher.
Jangan Letakkan Benda Apapun
Selain itu dilarang meletakkan benda apapun di kemudi, apalagi mengganti dengan setir bukan standar. Jangan merekatkan stiker, atau apapun yang bisa mengganggu fungsi airbag di kemudi, termasuk memasang aksesoris.
“Ada kasus airbag penumpang tak bisa keluar, karena memberi perekat pada titik keluarnya airbag di dasbor,” ungkap Yagmin. Jadi menurutnya, tidak meletakkan barang di atasnya, seperti kotak tisu, botol parfum mobil, atau boneka pajangan. Bisa terlempar ke arah penumpang dan mengakibatkan cidera serius.
Anak Tidak Duduk di Depan
Hati-hati pula saat mengganti panel interior atau jok mobil dengan bahan berbeda. Karena dapat menghalangi side airbag dan curtain airbag keluar.
Di samping itu, hindari memposisikan anak kecil di bangku penumpang depan. Airbag yang mengembang dapat berbahaya jika mengenai anak. Mereka pun bisa sangat panik ketika itu terjadi.
Paling tepat adalah anak duduk di belakang menggunakan child seat, supaya dapat duduk dengan tenang dan aman. Pakaikan seat belt sebagai upaya mencegah cidera saat kecelakaan.
Ada kondisi yang bikin airbag tak mengembang, meski mengalami tabrakan keras, lantaran sensornya tidak terpicu. Misalnya tabrakan dari samping untuk mobil tanpa side airbag dan curtain airbag. Atau bila mobil terguling, tanpa didahului tumbukan depan atau samping mobil.
Airbag juga berisiko tak mengembang, bila terkena impak tabrak dari belakang atau menabrak obyek lebih tinggi, misalnya bagian belakang truk. Airbag juga berpotensi tidak bisa menunaikan tugas, kalau tabrakan menyudut atau menabrak tiang tepat di tengah.
(uda)