Autogear.id – Ketika angka kecelakaan kendaraan yang melibatkan truk menempati posisi kedua, atau 10 persen dari total keseluruhan kejadian kecelakaan di jalanan. Maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, untuk menjaga keselamatan selama mengendarai kendaraan niaga besar yang masuk kategori MHDT (Medium-High Duty Truck), seperti Mercedes-Benz Axor.
Posisi Naik Kendaraan
Penting bagi pengemudi memahami bagaimana posisi tepat, untuk menaiki ragam jenis truk. Pertama, harus memastikan pintu truk terbuka 90 derajat. Posisi naik dan turun diharapkan gunakan metode 3 titik tumpu, atau posisi dua tangan dan satu kaki, serta menghadap ke kendaraan.
Bagian 3 titik tumpu dimulai dengan memposisikan kedua tangan pada handel di dalam pintu dan besi, yang ada di bawah jok kaki kursi pengemudi. Lalu pengemudi pijakkan kaki dominan pada anak tangga kendaraan. Sebelum naik, pastikan pijakan kaki dan kedua tangan tidak licin. Ketika ingin turun, yakinkan area turun dalam kondisi landai dan aman.
Posisi Duduk yang Tepat
Setelah pengemudi menaiki kendaraan dengan aman, mereka harus melakukan pengaturan kursi untuk kenyamanan berkendara. Posisi duduk disarankan kurang lebih 100 - 115 derajat, dengan jangkauan tangan tak terlalu jauh ke setir, sehingga posisi tangan tidak lurus menggantung.
Ketika duduk, posisi kaki atau lekuk lutut pengemudi harus diatur sesuai posturnya. Supaya tak mudah lelah ketika menyetir jarak jauh. Posisi tinggi rendah kursi pun harus disesuaikan dengan postur tubuh, dan pinggul tidak boleh lebih rendah dari lutut, berisiko menyumbat peredaran darah ke kaki.
Semua kursi di unit truk Mercedes-Benz Axor bisa dinaik-turunkan sesuai keinginan. Serta sudah dilengkapi fitur Driver Air-Suspension Seat, tawarkan kenyamanan pengemudi ketika lewati jalur tak rata. Fitur-fitur ini dapat ditemukan di model tractor-head truk Mercedes-Benz Axor 4928 6x4 dan Mercedes-Benz Axor 4028 4x2.
Posisi Berkendara Nyaman
Terdapat dua kecenderungan posisi setir pada kendaraan, yaitu setir tinggi dan rendah (high and low position steering). Untuk bus dan truk, posisi setir cenderung lebih tinggi atau high position steering, lantaran kabin cab-over. Sedangkan posisi setir rendah atau low position steering lebih mudah ditemui pada kendaraan bermoncong seperti pada mobil penumpang.
Untuk teknik memegang setir, pengemudi diharapkan bisa menerapkan posisi arah jam 9 dan jam 3, atau di arah jam 10 dan jam 2. Teknik seperti ini penting untuk menjaga refleks ketika bermanuver. Meningkatkan kewaspadaan dan kecepatan respon ketika terjadi insiden, misalnya ban meledak atau truk oleng. Supaya mendapat kenyamanan pegangan setir, pengemudi juga diharapkan mengatur posisi setir lebih dulu sesuai jangkauan tangan.
Antisipasi Keselamatan dari Sudut Pandang Pengemudi
Setelah pengemudi naik kendaraan dan telah memegang setir, mereka juga diharapkan untuk mengecek sudut pandang spion. Diperlukan dalam mengantisipasi lebar blind-spotnya.
Pada truk, blind-spot bergantung pada besar dan panjangnya muatan. Truk Mercedes-Benz Axor dilengkapi spion untuk melihat ke area sekitar pintu dan area terdekat ban. Selain spion utama untuk melihat jauh ke belakang, demi mengurangi blind-spot.
(uda)