Autogear.id - Hasil survei Balitbang Kementerian Perhubungan pada 9-21 Maret 2022 mengatakan, tahun ini 79,4 juta orang diperkirakan melakukan perjalanan mudik Lebaran. Sekitar 13 juta di antaranya merupakan penduduk Jabodetabek, melakukan mobilisasi selama Lebaran. Meningkat 4 kali lipat dibanding tahun 2021. Survei juga menunjukan, 40 juta jiwa menjadikan kendaraan pribadi sebagai pilihan utama.
Meningkatnya jumlah pemudik, dan preferensi untuk menggunakan kendaraan pribadi, tentu menjadi imbauan bagi para pengendara. Agar secara khusus lebih memperhatikan faktor keamanan, demi selamat sampai tujuan.
Kesehatan fisik yang prima, serta kondisi kendaraan optimal menjadi dua hal yang perlu diperhatikan sebelum perjalanan jauh. Dan ketika bicara kondisi kendaraan, tak kalah penting kondisi ban. Di mana komponen ini satu-satunya pada kendaraan yang langsung bersentuhan dengan permukaan jalan.
Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia, Fachrul Rozi mengatakan, ban merupakan salah satu komponen penentu dalam keselamatan berkendara dengan berbagai fungsinya. Seperti penahan beban, peredam guncangan, serta menjaga stabilitas kendaraan. Sehingga kondisi ban sangat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan.
Baca Juga:
Mobil Pemudik Hantam Bus di Kota Banjar, 4 Orang Luka Serius
Produsen ban asal Perancis ini lantas membagikan 5 (lima) hal, yang harus dipersiapkan dan diperhatikan pemudik, terkait kondisi komponen yang satu ini.
1. Perhatikan Kembang dan Tapak
Kembangan alur dan ketebalan tapak ban berfungsi menjaga daya cengkram saat melaju di jalan raya, terutama pada kondisi basah atau hujan. Alur kembang menipis dan mendekati indikator ketebalan (thread wear indicator/TWI), berpotensi membuat kendaraan tergelincir atau aquaplanning.
“Untuk melihat apakah ban masih punya alur kembang yang baik, pengemudi bisa meraba atau melihat langsung kondisi ban. Indikator ketebalan tapak ban adalah 1,6 mm. Artinya jika ketebalan kembangnya sudah menipis, atau mendekati 1,6 milimeter, maka ban harus ganti,” tutur Fachrul.
2. Periksa Tekanan Angin
Pengguna wajib memeriksa tekanan angin pada ban, sebelum perjalanan jauh. Pastikan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan. Bisa ditemukan di pilar pintu pada sisi pengemudi, atau tutup tangki bahan bakar. Tekanan angin rendah dapat memberi stress berlebih pada bagian dinding ban. Sehingga dalam jangka panjang, berisiko sebabkan pecah ban.
Baca Juga:
Segini Jumlah Posko dan Teknisi Grup Astra Buat Melayani Pemudik
3. Pastikan Muatan Tidak Over Kapasitas
Sering kali ketika perjalanan jauh, pemudik tak hanya membawa diri dan anggota keluarga, melainkan juga aneka barang. Namun, penting buat memperhatikan batas maksimal beban yang dapat ditanggung kendaraan pribadinya. Jika muatan melebihi batas bobot maksimal, bikin kendaraan sulit dikendalikan, dan meningkatkan risiko kecelakaan.
4. Ban Serep Kondisi Siap Pakai
Perhatian pengguna kendaraan pada ban cadangan atau serep acapkali terlewat, ketika perawatan atau menyiapkan kendaraan sebelum mudik. Padahal kondisi ban serep tak kalah penting dari ban utama.
Sebelum mudik, pastikan ban serep siap pakai. Artinya, memiliki tekanan angin sesuai, atau sedikit lebih tinggi. Mengantisipasi penyusutan saat penyimpanan. Pastikan pula ban serep tak retak, disimpan dalam keadaan bersih, mencegah kerusakan lebih awal.
5. Cek Kelayakan Ban
Alangkah baiknya memeriksa secara menyeluruh kondisi ban, sebelum perjalanan. Pastikan tak ada kerusakan, misalnya goresan/keretakan pada dinding ban, benjol, atau tambalan cacing. Kondisi perawatan atau perbaikan ban yang tidak tepat, dapat memicu terjadinya pecah ban ketika melaju dengan kecepatan tertentu.
(uda)