Autogear.id - Cegah potensi pencemaran lingkungan, akibat limbah yang dihasilkan dari ban bekas konsumen yang sudah tidak terpakai. Planet Ban, perusahaan yang fokus pada ekosistem pengendara motor di Indonesia. Berkolaborasi dengan CarbonEthics, sebuah organisasi yang memiliki visi mengembalikan keseimbangan iklim.
Langkah awal kerja sama ini, kedua pihak memproses lebih dari lima ratus limbah ban motor bekas untuk jadi Alat Pemecah Ombak (APO). Membentang sepanjang 150 meter, di sepanjang garis pantai Dusun Bungin, Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Bekasi, Jawa Barat.
CEO Planet Ban, Andi Harjoko menjelaskan, sejak didirikan, perusahaannya telah memiliki visi menggunakan inovasi sebagai landasan utama, dalam membangun bisnis berkelanjutan. “Kami berupaya menjadi pemimpin dalam penyediaan produk dan layanan berkelanjutan bagi para pengendara motor di Indonesia. Seiring pertumbuhannya, kami terus berkontribusi menciptakan lingkungan lebih baik, dan mengurangi dampak negatif terhadap planet kita,” tukas Andi.
Kata Andi, tak hanya mengurangi jumlah limbah ban ke tempat pembuangan akhir. Kolaborasi bersama CarbonEthics ini dapat mengendalikan abrasi, serta melindungi pemukiman masyarakat dari gelombang laut. CEO CarbonEthics, Agung Bimo Listyanu mengapresiasi kontribusi dan dukungan yang diberikan, terhadap upaya perbaikan kondisi pesisir di Indonesia. “Masalah abrasi sangat serius, bagi kelangsungan hidup masyarakat di sejumlah daerah pesisir di Indonesia,” terangnya.
Baca Juga:
Bicara Fitur Keselamatan di SUV Kompak? Jangan Anggap Enteng Wuling Alvez!
Ketika memanfaatkan limbah ban bekas, lanjut Agung, ini berpotensi meningkatkan taraf hidup 5 persen dari populasi masyarakat Desa Tanjung Pakis, yang terdampak abrasi pada 2026. Dihitung dari potensi restorasi lahan hingga 10 hektar, dan konservasi 40,000 pohon mangrove dari gelombang tinggi.
Sebelumnya, pelanggan telah didorong meninggalkan ban bekas motornya saat membeli ban baru. Mengurangi dampak negatif dari limbah. Ban bekas ini akan diolah, menjadi produk berguna, kerja sama dengan pihak ketiga. Selain itu, perusahaan juga telah bekerja sama dengan produsen ban resmi. Mengajak menerapkan kebijakan tanpa plastik, dalam penjualan ban di lebih dari 1000 outlet yang ada. Dukungan terhadap program pengurangan limbah plastik.
Upaya pengelolaan limbah ban ini merupakan bagian dari implementasi prinsip 5i (Reduksi Emisi, Konversi, Konservasi, Proteksi dan Mediasi), yang diadopsi perusahaan dalam menjalankan bisnis berkelanjutan. Lebih dari itu, outlet penjualan ban ini telah melaksanakan layanan uji emisi dan servis berkala. Pengelolaan limbah oli dan ban motor, beserta plastik pembungkusnya.
Penggunaan bahan ramah lingkungan, untuk suku cadang motor, serta layanan terbaru mendukung ekosistem motor listrik. Dalam 30 tahun terakhir, 69,28 hektar daerah pesisir Desa Tanjung Pakis telah terdampak abrasi masif. Sebagai APO, limbah ban motor bekas bersifat elastis, dapat menyerap energi dari gelombang laut. Lalu memecahkannya menjadi energi kinetik lebih rendah.
Dikombinasi dengan bambu, APO tersebut memiliki potensi optimal kurangi kekuatan gelombang tinggi. Efektif melindungi pantai dari abrasi, sekaligus mudah dibentuk dibanding material lainnya.
(uda)