Autogear.id – Hingga saat ini, masih suka terdengar berita tabrakan beruntun. Hal yang patut diwaspadai, umumnya masalah utamanya adalah pengemudi di belakang yang tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan lain di depannya.
Pengemudi di depan juga tak boleh berkendara asal-asalan dan mengandalkan kewaspadaan pengguna jalan lainnya. Sebenarnya kecelakaan beruntun dapat dicegah jika kita memahami pemicunya. Seperti:
1. Menjadi Lane Hogger
Lane hogger adalah pengemudi yang tidak memperhatikan kecepatan mobil dan melaju pelan di lajur cepat. Biasanya lantaran melihat lajur kanan kosong, sehingga tidak mau menggunakan lajur tengah atau kiri. Bila memaksakan, berisiko sangat besar ditabrak dari belakang.
2. Ogah Jaga Jarak Aman
Saat ini malah ada yang secara demonstratif menempel truk di depannya, dan posting di medsos. Padahal sangat berbahaya. Begitu situasi darurat, dia bakal kesulitan melakukan pengereman mendadak, kendati mobil telah dilengkapi fitur safety canggih.
3. Berkendara di Bahu Jalan Tol
Dalam banyak kasus, ada kendaraan darurat ditabrak belakang oleh penyerobot bahu jalan. Atau menabrak mobil lain di lajur utama, akibat menghindari mobil yang berhenti di bahu jalan.
4. Main Ponsel
Masih sering dijumpai pengemudi main ponsel, padahal mobilnya melaju kencang. Cenderung tidak waspada, kurang memperhatikan mobil di depannya. Begitupun ketika tanpa disadari mobil pindah lajur atau berkurang kecepatan, lalu dari belakang ada mobil lain.
5. Mengantuk
Meski hanya sepersekian detik, microsleep, sontak mobil dapat pindah lajur atau berkurang kecepatan. Tentu sangat berisiko dan bisa menyebabkan tabrakan beruntun. Solusi paling tepat hanya satu, tidur meskipun hanya 15 menit.
6. Pindah Lajur Sembarangan
Memaksakan diri pindah lajur, terutama ke lajur cepat, padahal ada mobil lain dari belakang, bisa memicu kecelakaan beruntun. Ada kasus pengemudi tak mengecek spion dan menyalakan lampu sein ketika pindah lajur. Membuat pengguna jalan di belakang tidak mengetahuinya.
7. Langgar Aturan
Jelas-jelas aturan lalu lintas dibuat untuk dipatuhi. Seperti rambu batas kecepatan dan dilarang menyalip. Termasuk marka jalan, seperti garis lurus yang berarti tak boleh pindah lajur. Ini masih banyak yang melanggar.
Adapun untuk mencegah risiko kecelakaan dan tabrakan beruntun yaitu :
1. Jaga Jarak Aman
Cara termudah adalah dengan teknik berhitung tiga detik. Harapannya, waktu 3 detik cukup untuk merespons situasi darurat seperti ketika lampu rem mobil di depan tiba-tiba menyala. Jarak aman dengan kendaraan di depan juga harus ditambah, ketika laju mobil semakin cepat.
2. Ikuti Aturan Kecepatan
Mobil yang terlalu pelan bikin kendaraan lain di belakang sulit mengantisipasi jarak dan laju. Sedangkan bila terlalu kencang, gagal dikendalikan, berpotensi menabrak kendaraan lain di depan. Berjalanlah sesuai aturan dan kebutuhan, termasuk ketika memilih lajur.
3. Jangan Jadi Lane Hogger
Lajur kanan jalan hanya untuk mendahului. Segera kembali ke lajur tengah atau kiri kalau sudah mendahului. Jangan paksakan mengemudi di lajur kanan, meski kondisi sedang sepi. Berisiko kena tabrak belakang.
4. Fokus dan Waspada
Mengemudi adalah kegiatan penuh waktu yang tak bisa disambi aktivitas lain. Luaskan pandangan ke sekitar mobil, antisipasi risiko pergerakan kendaraan lain. Simpan ponsel dan persiapkan segala kebutuhan mengemudi, agar perhatian tidak terdistraksi.
5. Selalu Cek Spion
Rutin cek spion, untuk memantau kondisi sekitar mobil. Sehingga dapat bermanuver aman bagi kendaraan di belakang. Jika kondisi darurat, segera lihat spion. Memastikan mobil di belakang tak lepas kendali.
6. Servis Berkala
Pastikan sistem pengereman mobil berfungsi baik, termasuk lampu rem menyala hindari tabrak belakang. Pastikan mobil sanggup bereaksi, servis berkala menjaga kondisi mobil guna mencegah kecelakaan beruntun.
“Kecelakaan beruntun dapat dicegah jika pengemudi paham pemicu dan cara mencegahnya. Pastikan kondisi mobil selalu prima saat berkendara, seperti mesin sehat, AC dingin, dan sistem rem mobil tidak bermasalah, mencegah kecelakaan beruntun,” jelas Aftersales Business Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara.
(uda)