Autogear.id – Sewaktu mengendarai motor jenis cub atau sport, kedua kaki pengendara berada di masing-masing footstep kanan dan kiri sesuai fungsinya. Kaki kanan berada di footstep bagian kanan, untuk mengendalikan rem belakang. Sedangkan kaki kiri di footstep bagian kiri untuk naik turunkan tuas gigi persneling.
Selanjutnya ketika kemudian motor berhenti, seperti di lampu merah, saat kemacetan maupun spontan berhenti lantaran ngerem mendadak kondisi darurat. Lalu kaki sebelah mana yang harus didahulukan turun dari footstep, kiri atau kanan?
Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora (DAM), Ludhy Kusuma menjelaskan, ketika berhenti saat berkendara motor, maka kendaraan tersebut harus ditopang dengan baik. Di sini, kaki pengendara bertugas untuk menggantikan standar motor sementara, demi menahan atau menopang beban ketika berhenti. Sehingga motor tetap stabil dan aman.
“Disarankan yang pertama turun menginjak jalan atau lintasan, untuk menahan motor adalah kaki kiri si pengendara. Karena lalu lintas di Indonesia menggunakan lajur kiri, setiap menghentikan motor pasti berada di kiri jalan. Membuat kendaraan di belakang cenderung melewati motor yang berhenti tersebut dari sisi kanan,” urainya.
Baca Juga:
Sang Ikonis Vespa GTV Melenggang Sempurna di Aspal Indonesia
Lanjut Ludhy, apabila pengendara motor sewaktu motornya berhenti, lantas dia menurunkan kaki kanan, dikhawatirkan kaki kanannya dapat terlindas kendaraan lain yang hendak menyalip, atau melewati motornya yang sedang berhenti.
Ada juga alasan lain mengapa disarankan menurunkan kaki kiri terlebih dulu, misalnya jenis transmisi yang digunakan seperti pada motor cub dan sport. Untuk pengguna motor sport, saat menghentikan motornya, saat kaki kiri menginjak aspal disarankan kaki kanan tetap menginjak pedal rem sampai motor benar-benar berhenti. Sementara untuk motor skutik, kaki kanan pengendara disarankan tetap di area dek, supaya membuat motor lebih stabil.
"Terkecuali jika berada dalam kondisi kemacetan, atau jalanan dengan lalu lintas padat merayap. Ketika kita sedang melaju pelan, kaki pengendara yang turun untuk menopang bisa bergantian atau bisa juga dua-duanya. Namun tetap melihat kondisi jalan dan potensi bahaya yang ada disekitar kita" tambah Ludhy.
Terpenting lagi adalah di saat kita berkendara, diwajibkan untuk selalu cari aman dengan wajib menggunakan perangkat keselamatan berkendara. Mulai dari helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu. “Tujuannya tak lain untuk mengurangi risiko fatal, jika terjadi musibah kecelakaan sewaktu berkendara di jalan raya,” tutupnya.
(uda)