Tips Memilih Ban Motor, Jangan Kegedean Atau Kekecilan

Tips Memilih Ban Motor, Jangan Kegedean Atau Kekecilan - DAM
Tips Memilih Ban Motor, Jangan Kegedean Atau Kekecilan - DAM

Autogear.id – Komponen ban selain memudahkan laju kendaraan, juga berfungsi menahan beban motor dan pengendara, serta meredam getaran. Fungsi-fungsi tersebut terasa optimal jika ban yang digunakan sesuai anjuran pabrikan.

Pemilik perlu mengetahui beberapa hal, agar tak salah pilih ban. Sehingga motor dapat digunakan dalam performa terbaiknya. Antara lain:

Kenali Jenis Ban

Terdapat dua jenis ban yang umum digunakan, yakni tubeless (tanpa ban dalam) dan tube type (dengan ban dalam). Keduanya dibuat dengan material karet. Perbedaan keduanya terletak pada konstruksinya.

Tubetype masih gunakan ban dalam penampung udara, sebagai tahanan dinding ban. Bisa digunakan pada velg spoke wheel atau jari-jari. Sedangkan ban tubeless dirancang memiliki sidewall lebih kokoh, untuk menopang beban kendaraan dan memberi stabilitas saat berbelok. Jenis ban ini terdapat inner liner, berfungsi seperti ban dalam, menahan tekanan angin agar tidak bocor. Ban ini hanya bisa digunakan pada velg cast wheel atau velg palang.

Ketahui Tipe Ban

Tire atau ban diproduksi sesuai tipe dan jenis motor, seperti ban untuk motor balap, motorcross, dan ban motor harian. Ketiganya dapat dibedakan secara kasat mata.

Ban balap road race, memiliki permukaan lebih halus tanpa kembangan dengan kompon lebih lunak. Daya cengkram ban ini sangat bagus saat mencapai suhu ideal, namun lebih cepat aus dan sangat berisiko jika digunakan untuk harian.

Untuk ban motorcross juga berkarakter unik, dirancang untuk digunakan di area berpasir, berlumpur, dan kondisi ekstrem lainnya. Sedangkan untuk harian, terdapat beragam pattern atau kembangan ban. Berfungsi membelah dan membuang air saat melewati jalan basah.

Sesuaikan Ukuran Velg

Sesuaikan ban dengan anjuran pabrikan di dalam Buku Pedoman Pemilik Sepeda Motor. Jika ingin mengganti ban dengan ukuran berbeda, sesuaikan dengan batas toleransi. Ukuran ban terlalu besar atau kecil, bisa membahayakan pengendara.

Selain itu, penggunaan ukuran ban yang tak sesuai anjuran pabrikan, mempengaruhi performa, kenyamanan, dan kestabilan saat motor dikendarai.

Perhatikan Ukuran Ban

Mengganti ban memang bisa membuat tampilan motor jadi lebih keren. Ganti ban standar dengan ukuran lebih besar bikin tampilan motor lebih kekar, begitupun sebaliknya.

“Tak ada larangan mengganti ban dengan ukuran lebih besar atau lebih kecil, asal sesuai batas toleransinya. Perlu diingat, ukuran ban bisa berpengaruh pada performa, kenyamanan, dan kestabilan motor,” kata Sub Dept. Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora, Ade Rohman.

Penggunaan ban dengan ukuran lebih besar bisa membuat motor terasa sedikit lebih berat. Selain akibat penambahan bobot ban, area permukaan ban yang menempel di aspal akan lebih lebar, sehingga tahanan laju motor lebih tinggi.

Sementara mengganti ban ukuran lebih kecil membuat motor melaju lebih kencang. Lantaran bobot ban lebih ringan, permukaan ban yang menempel di aspal lebih sedikit, tahanannya pun lebih kecil. Risikonya, pengendalian motor jadi lebih liar. Daya cengkeram ban pada permukaan aspal lebih kecil, sehingga mudah slip.

Tekanan Angin Ban

Setiap motor memiliki ketentuan ukuran ban dan tekanan angin. Dapat dilihat di buku pedoman pemilik kendaraan. Umumnya, motor cub dan matic butuh tekanan ban depan sekitar 28-30 psi, dan ban belakang 32-34 psi. Motor sport biasanya perlu 30-32 psi di depan dan 34-36 psi di belakang.

“Perhatikan detail ban melalui kode pada ban. Mulai dari lebar, tinggi, diameter velg hingga beban maksimum. Gunakan ban sesuai anjuran pabrikan, supaya motor dapat digunakan dengan performa terbaiknya,” ungkapnya.


(uda)