Autogear.id: Bos Tesla, Elon Musk sepertinya mulai muak dengan gaya pemerintah Amerika Serikat dalam menangani permasalahan Covid-19. Lepas dari kerugian Tesla akibat terhentinya aktifitas pabrik, namun Elon Musk saat ini berada di kubu masyarakat ataupun pihak yang menentang kebijakan lockdown pemerintah AS.
Dilansir dari Autoevolution, Kamis (30/4/2020) Musk berencana untuk kembali membuka operasi pabrik di Fremont, California yang sudah ditutup sejak tanggal 3 Mei lalu. Bahkan sebuah memo internal perusahaan sudah dikirim ke para karyawan yang meminta mereka kembali untuk bekerja pada tanggal 29 April 2020.
Di sisi lain, Gubernur California telah mengumumkan perpanjangan masa larangan aktifitas ekonomi, yang artinya pabrik Tesla masih dilarang beroperasi kembali.
Kritikan pedas pun datang dari pendiri produsen mobil listrik terlaris di dunia tersebut. Tidak tanggung-tanggung, Musk menyebut pemaksaan pemberhentian roda ekonomi merupakan bentuk tindakan fasis yang diterapkan oleh negara yang mengaku paling demokratis tersebut.
“Mereka (warga California) tidak dapat meninggalkan rumah dan mereka akan ditangkap jika mereka melakukannya, ini fasis. Ini tidak demokratis, ini bukan kebebasan, kembalikan kebebasan mereka,” tegas Musk.
Baik Musk maupun Tesla sebenarnya sudah menunjukkan kepedulian mereka untuk terlibat dalam memutus rantai Covid-19 di Amerika Serikat. Namun dalam beberapa kesempatan, Elon Musk berujar bahwa merupakan hal 'bodoh' jika harus panik dengan virus tersebut.
Dalam beberapa pekan terakhir Musk telah memesan dan mengirim ventilator serta APD ke berbagai rumah sakit yang membutuhkan. Tak hanya, ia pun meminta pabrik Tesla ikut memproduksi ventilator.
(uda)