Autogear.id - Beberapa kali kita mendengar berita terbakarnya mobil di jalan. Tentu sangatlah menakutkan bila sampai terjadi. Bayangkan, sedang asyiknya berkendara, tiba-tiba keluar asap tebal. Biasanya asap mengepul keluar dari bawah tutup kap mesin. Menyeramkan.
Nur Imansyah Tara, Aftersales Division Head Auto2000 mengatakan, sebetulnya mobil takkan terbakar sendiri tanpa ada pemantik awal. “Paling sering terdengar adanya hubungan arus pendek listrik alias korsleting. Percikan apinya menyentuh permukaan yang mudah terbakar”, ucap Tara.
Percikan api juga bisa timbul karena kebocoran menetes pada sumber panas, misalnya pipa knalpot. Nah, agar kita tidak mengalami hal-hal di atas, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan agar mencegah mobil terbakar.
1. Jangan asal modifikasi kelistrikan
Sejauh ini pabrikan kendaraan telah memperhitungkan kebutuhan daya listrik, dan sistem yang digunakan. Supaya dapat menyalurkannya dengan baik dan aman, dalam jangka waktu lama.
Ketika pemilik ingin mengubah sistem kelistrikan mobil, kerapkali proses tersebut dilakukan tanpa memperhitungkan kebutuhan. Sehingga berisiko membuat sistem kelistrikan bermasalah.
Belum lagi jika ubahan dilakukan tanpa memperhitungkan aspek teknis, seperti sambungan yang asal tempel atau tidak menambahkan sekring sebagai pengaman arus listrik.
2. Hindari simpan barang mudah terbakar
Mengendarai mobil, hendaknya tidak menyimpan barang-barang gampang terbakar di dalam kabin. Seperti bensin, tinner, parfum cair, atau korek api gas.
Itu semua mengandung bahan aktif, yang jika diletakkan di dalam ruang tertutup dengan suhu tinggi, bisa berpotensi menimbulkan api. Termasuk ponsel yang sedang dicas menggunakan power bank, panas yang ditimbulkan bisa memicu terbakarnya permukaan kain atau plastik
3. Cek potensi kebocoran oli mesin
Kadangkala karena sudah lama atau pemilik malas memeriksa, oli mesin mengalami kebocoran. Tetesannya dapat terbakar bila mengenai bidang panas, seperti pipa knalpot.
Jika pemilik tak rutin mengganti oli sesuai ketentuan, juga bisa membuat senyawa kimianya berubah. Itu akan berimbas pada mesin cepat panas, komponen di dalamnya aus, dan berpotensi memicu kebakaran.
4. Jangan parkir dekat sumber api
Sewaktu memarkir kendaraan, tanpa sadar memilih tempat di dekat sumber api. Misalnya tempat sampah yang baru saja melakukan pembakaran sampah. Bara api dari sisa pembakaran yang terbang, dapat mengenai bagian mobil yang sensitif seperti kabel kelistrikan.
Mesin yang masih panas juga berisiko terbakar kalau terkena sampah plastik yang terbang terbawa angin. Oleh sebab itu, saat berhenti pastikan dulu mobil aman dari sumber panas.
5. Abai pada panel indikator
Jangan abai pada panel indikator. Umumnya fitur ini sebagai penanda, kalau mobil bermasalah. Contohnya ketika indikator suhu mesin naik, berarti masalah pada mesin. Segera cek, supaya tidak berakibat mobil terbakar.
6. Pasang APAR
Mobil-mobil terbaru umumnya punya Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di kabin. Tempat menyimpannya kebanyakan di bawah jok penumpang depan sebelah pengemudi.
“Terkait jenis dan penempatan APAR, bisa dikonsultasikan dengan petugas bengkel, misalnya Auto2000. Termasuk mempelajari cara mengoperasikannya,” jelas Tara.
Lanjut Tara, jangan lupa pula servis berkala. Sebab ketika servis, area mesin juga dicek untuk melihat risiko kebocoran dan kerusakan sistem oli, bahan bakar serta kelistrikan.
“Termasuk memberikan saran perbaikan, jika mekanik menemukan adanya potensi masalah yang dapat memicu mobil terbakar sendiri,” tutupnya.
(acf)