Autogear.id – Perhelatan MotoGP Mandalika yang baru saja berlalu memang diwarnai banyak drama. Mulai dari pebalap andalan Repsol Honda, Marc Marquez, yang terpelanting berkali-kali, sampai tak ikut sesi race day. Kemudian tunggangan Alex Rins yang terbakar, hingga atraksi pawang hujan yang dilakoni Rara Istiati Wulandari.
Saat hujan deras mengguyur Mandalika International Street Circuit jelang race day, Minggu (20/3/2022) sore, sosok ini berjalan-jalan di depan paddock tim balap MotoGP, sambil bawa sesajen. Perilakunya menuai pro kontra, bahkan sampai kini masih jadi perbincangan dan perdebatan hangat warganet.
Kendati kelakuan perempuan tersebut sempat jadi banyolan sejumlah pebalap dan tim peserta MotoGP yang melihatnya. Namun, medsos MotoGP tetap mengapresiasi apa yang dilakukan Rara, "It worked," kata akun Twitter @MotoGP. Lantaran Rara dianggap bisa bikin cuaca sedikit melunak. Padahal sebelum race day, hujan begitu lebat, disertai angin kencang dan sambaran petir.
Menyikapinya, maka timbul pertanyaan, apakah memang pawang hujan yang menjadi aktris hari itu benar-benar penyebab berhentinya hujan, jelang laga utama MotoGP Mandalika? Ternyata, sebelumnya TNI Angkatan Udara (AU) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca Juga:
Wow, CBR1000RR-R Fireblade SP Edisi Spesial Ini Harganya Rp1 M
Upaya modifikasi cuaca ini dilakukan, menjelang balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika. Keduanya melaksanakan operasi TMC di kawasan Sirkuit Mandalika, sejak Jumat (18/3/2022).
Operasi TMC menggunakan pesawat Cassa 212-200 dari Skuadron Udara 4 Lanud Abdulrahman Saleh Malang, Jawa Timur. Dimaksudkan, untuk mengantisipasi terjadinya curah hujan tinggi, di Sirkuit Mandalika. Jika intensitas hujan tinggi, maka dapat mengganggu jalannya gelaran MotoGP.
Dikutip dari akun instagram @militer.udara, Sabtu (19/3/2022): "Dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya curah hujan tinggi di Sirkuit Mandalika yang dapat mengganggu jalannya gelaran MotoGP."
Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC, Budi Harsoyo mengatakan, operasi di Mandalika merupakan jenis layanan TMC untuk tujuan pengurangan curah hujan (rain enhacement). "Metode ini dalam beberapa tahun terakhir, banyak diaplikasikan untuk tujuan mitigasi banjir, ataupun tujuan pengamanan pembangunan infrastuktur nasional serta sejumlah event kenegaraan lainnya," ucap Budi di Jakarta, seperti ditulis Republika, Senin (21/3/2022).
Baca Juga:
Respon Positif Pengunjung Soal JAW 2022
Pesawat Cassa 212-200 melakukan penyemaian garam (NaCl), pada awan potensial hujan yang bergerak menuju kawasan sirkuit. Melalui operasi tersebut, diharapkan mampu mempercepat proses terjadinya hujan, sebelum awan itu mencapai Sirkuit Mandalika.
Selain itu, tim BRIN serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus melakukan pemantauan dan menganalisis data cuaca, serta pertumbuhan awan. Itu dilakukan untuk menentukan strategi penyemaian yang dilaksanakan. Sehingga cuaca di Sirkuit Mandalika dan area sekitarnya bisa tetap terkendali.
(uda)