5 Cara Merawat Sokbreker Motor Agar Tetap Prima

Foto: Alun Segoro
Foto: Alun Segoro

Autogear.id – Buat para pemilik motor lawas, atau motor dengan jam terbang yang sudah tinggi, rasa khawatir kualitas komponen pada motornya sudah kurang optimal adalah hal lumrah. Padahal komponen tersebut tergolong penting ketika motor dikendarai.

Sebenarnya bisa saja komponen tadi tetap memiliki kualitas prima, bila benar-benar dijaga. Sokbreker, menjadi salah satu komponen penting pada roda dua. Sebagai penopang atau kaki-kaki kendaraan ketika dikendarai.

Sokbreker termasuk penentu apakah motor akan terasa nyaman dan stabil bila dikendarai. Ia berfungsi meredam getaran saat melewati jalan berbatu, tidak rata atau rusak, hingga rute tanjakan dan turunan.

Lantas bagaimana jadinya bila piranti tersebut mengalami kendala seperti terasa keras saat melibas lubang? Atau tidak bisa meredam getaran kendaraan dengan baik? Dan lainnya.

"Sokbreker yang masih bagus dapat memberikan kenyamanan dan kestabilan, ketika pengguna berkendara dalam segala kondisi. Baik itu jalan pelan, cepat, bahkan ketika bermanufer,” ungkap Ade Rohman, Sub Dept. Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM), main dealer sepeda motor dan suku cadang Honda wilayah Jawa Barat.

Dikatakan Ade, ada beberapa faktor penyebab kondisi sokbreker bermasalah dan cepat rusak. Antara lain, karena motor terlalu sering melintasi jalan rusak, atau membawa beban berlebihan. Ia pun berbagi tips ringan untuk merawat dan menjaga sokbreker, supaya tetap dalam kondisi prima dan nyaman digunakan.

1. Rutin Dibersihkan
Kotoran yang menempel pada area kerja sokbreker bisa membuat seal, karet dan pistonnya rusak. Berisiko sebabkan oli suspensi bocor. Dampaknya mengurangi tingkat kenyamanan berkendara, dan berpotensi terjadinya kecelakaan. “Beberapa model sokbreker sudah dilengkapi ‘Inner Cover’, untuk mengurangi potensi kerusakan pada bagian seal dan piston,” ucap Ade.

2. Kurangi Laju di Jalan Tak Rata
Disarankan kurangi kecepatan motor saat melintasi jalan tidak rata. Usahakan hindari jalan berlubang. Jika memang terpaksa harus melintas, berkendaralah dengan kecepatan rendah atau pelan. Melintasi jalan tak rata atau rusak dalam kecepatan tinggi, akan membuat beban kerja sokbreker tambah berat dan bikin cepat rusak.

3. Hindari Aksesoris Tambahan
Pemilik motor seringkali ingin percantik tampilan, menghias motornya dengan aksesoris tambahan. Padahal hal tersebut cenderung berdampak buruk. Pada sokbreker, pemasangan aksesoris semacam adaptor atau peninggi, berisiko membuat fungsi collar tidak bekerja optimal. “Sokbreker akan mudah rusak, dan bisa membahayakan pengendara,” jelasnya.

4. Jangan Bawa Beban Berlebih
Karena malas bolak-balik ketika membawa barang, motor langsung dibebani bobot yang overload. Hindari motor mengangkut beban melebihi kapasitas yang dianjurkan pabrikan. Pasalnya, akan membuat sokbreker bekerja melebihi kapasitas. Jika keseringan, dipastikan bagian-bagian dari sokbreker cepat aus, bikin kinerjanya menurun. “Kemungkinan terparah adalah rod comp bengkok. Kalau itu terjadi, jelas motor takkan nyaman dikendarai,” kata Ade.

5. Ganti Pelumas Secara Teratur
Tampilan sokbreker dari luar terlihat bersih dan mulus? Jangan salah sangka kawan. Karena di dalam sokbreker terdapat pelumas, fungsinya menyerap getaran kerja sokbreker. Seiring usia pakai, volume dan kualitas pelumas akan berkurang.

“Lakukan penggantian pelumas setiap 20 ribu km, atau 2 tahun sekali. Tergantung mana tercapai lebih dulu. Penggantian pelumas pada sokbreker juga perlu sesuai aturan, agar kinerja dan hasilnya seimbang,” ujarnya.

Ia menyarankan, perawatan sokbreker dilakukan dengan membawa motor ke bengkel resmi Honda atau AHASS terdekat. Pemeriksaan berkala yang dilakukan mekanik berpengalaman, akan menjaga kondisi motor dan seluruh komponennya tetap dalam kondisi prima.


(acf)