Autogear.id: McLaren akhirnya lepas dari ambang krisis yang bisa saja membuat perusahaan otomotif asal Inggris itu bangkrut. Untuk kebutuhan jangka pendek, McLaren terselamatkan dari bantuan National Bank of Bahrain (NBB) sebesar 150 juta poundsterling sekitar Rp2,7 Triliun.

"Dokumentasi akhir telah ditandatangani dan semua persetujuan yang diperlukan telah diberikan sehubungan dengan 150 juta (pound) fasilitas pembiayaan," jelas keterangan resmi NBB dikutip dari Carscoops. 

Baca juga: Dapat Suntikan Dana Segar, Krisis McLaren Terselesaikan

Dana kekayaan negara Bahrain Mumtalakat Holding Co memiliki 56 persen saham di McLaren dan juga memegang 44,06 persen saham di National Bank of Bahrain. Pemerintah Bahrain juga memegang 10,85 persen saham di bank, sehingga tidak mengherankan Bank nasional Bahrain tersebut bersedia membantu McLaren. 

Pendanaan ini datang pada waktu yang tepat untuk McLaren dengan musim Formula 1 tahun ini akan dimulai di Austria pekan ini. Selain itu, McLaren juga akan melanjutkan produksi mobil minggu ini. 

Meski sudah mendapatkan dana segar, namun McLaren harus memiliki strategi finansial yang tepat agar mereka tidak terkena krisis gelombang kedua. 

"Kami masih belum tahu jumlah balapan terakhir dan penghasilan Formula 1 tahun ini. Kami juga belum tahu apakah akan ada gelombang infeksi kedua. Karena itu kami masih berhati-hati," ungkap bos McLaren, Zak Brown.