Autogear.id: Industri otomotif menjadi salah satu sektor yang cukup terpukul akibat wabah global Covid-19 yang menjangkit di Indonesia. Brand Honda yang dikenal merupakan salah satu raksasa otomotif pun turut merasakan hantaman tersebut.
PT Honda Prospect Motor (HPM) selaku Agen Pemegang Merk (APM) kendaraan Honda di Indonesia juga mengaku penjualannya anjlok sejak adanya Covid-19. Sejak Januari, Februari tren penjualan sudah menunjukkan penurunan, begitupun memasuki Maret juga semakin turun. Bahkan diprediksi April akan semakin anjlok lagi.
"Sepertinya data April belum diupload Gaikindo. Memang berat di bulan April kemarin, jualan kami hanya 18 persen dibandingkan tahun lalu. Jadi, turun sebesar 82 persen, atau penjualan kami tinggal 1.855 unit untuk ritel ya. Untuk wholesales, pencapaiannya hanya 10 persen atau 1.183 unit, dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Business Inovation and Marketing & Sales Director HPM, Yusak Billy dalam sesi wawancara virtual bersama Forum Wartawan Otomotif, Jumat (8/5/2020).
"Jadi sangat berat ya, ritelnya turun 82 persen, dan untuk wholesales turun 90 persen. Seperti kita ketehaui aktivitas konsumen terbatas, lalu perekenomian turun sekali, jadi pencapaian kami seperti itu," lanjut pria yang biasa disapa Billy.
Meski demikian, Honda sendiri saat ini tidak terlalu ambil soal anjloknya penjualan. Karena hal ini juga dirasakan oleh brand-brand otomotif lainnya.
Karena itu, Honda justru fokus untuk meningkatkan layanan purna jual demi memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan setia Honda.
"Sekarang fokus kami pada masa pandemi ini ada di aftersales. Jadi konsumen bisa dilayani dalam hal perawatan kendaraannya. Jadi kami lakukan home service, pick up service, dan jika perlu datang ke diler, ada protokol khusus sesuai dengan aturan selama Covid-19. Fokus kami disitu," tutupnya.
(uda)