Autogear.id - Popularitas Angkutan Kota atau Angkot sebagai moda transportasi umum mulai terpinggirkan. Para pengguna transportasi umum kini lebih memilih menggunakan moda transportasi yang berbasis online, seperti Grab, Gojek, dll.
Faktor keamanan dan kenyamanan menjadi salah satu alasan mengapa orang rela merogoh kocek sedikit lebih dalam dan beralih ke transportasi online. Selama ini, stigma yang terbentuk di masyarakat terkait angkot diantaranya; panas, rawan kejahatan dan lama ngetem-nya.
Berangkat dari hal ini, Suzuki Indonesia bersama JakLingko berupaya mencari solusi dan berinovasi, untuk menarik kembali minat pengguna angkutan umum. Dengan menghadirkan angkot ber-AC dalam upaya membangun kepercayaan, sekaligus kenyamanan pengguna angkot.
“Program angkot AC ini adalah lanjutan, dan merupakan upgrade dari program angkot regular JakLingko saat ini,” terang Donny Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, lanjut Donny, mencanangkan program angkot AC agar meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang, karena didukung teknologi lebih mutakhir.
“Angkot didukung teknologi mutakhir seperti AC double-blower, GPS, LED Trayek, dan CCTV. Program ini merupakan salah satu bagian dari program integrasi transportasi di Jakarta,” jelasnya.
Adanya fasilitas AC, serta sejumlah fitur teknologi canggih mulai dari pintu otomatis, smart navigation, dan CCTV ini diharapkan mampu menarik kembali minat masyarakat untuk menggunakan angkot di Jakarta.
Melibatkan Dishub DKI dan PT Transjakarta, Suzuki dan JakLingko menargetkan angkot AC mulai beroperasi pada semester kedua tahun ini. Saat ini, program angkot AC sedang disiapkan, untuk dapat menunjang mobilisasi masyarakat dengan maksimal.
Kegiatan Show & Trial unit juga sudah dilaksanakan pertengahan April lalu, dihadiri Kadishub DKI bersama Bidang Angkutan Jalan, perwakilan PT Transjakarta, perwakilan Suzuki Indonesia, serta Ketua Koperasi Wahana Kalpika (KWK) dan pengurusnya, sebagai organisasi yang mewadahi para pengusahan angkot.
Ke depannya, seluruh pihak yang terlibat dalam program ini berharap unit angkot di semua trayek sudah ber-AC. Dan tentunya, selama pandemi covid-19 masih berlangsung, operasional angkot ini juga tetap menerapkan protokol kesehatan berupa pembatasan jumlah penumpang, serta melakukan desinfeksi unit yang beroperasi.
(acf)