Autogear.id: Data penjualan ekspor yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) cukup mengejutkan. Di bulan Maret 2020, ekspor Wuling mununjukkan angka 'nol' alias tidak ada ekspor sama sekali.
Hal ini dibenarkan oleh Media Relations Wuling Motors, Brian Gomgom. "Benar, seperti kami laporkan ke Gaikindo, memang seperti itu," ujar Gomgom dalam sesi wawancara online bersama Forum Wartawan Otomotif, Rabu (22/4/2020).
Menurutnya, kondisi krisis di negara-negara tujuan jadi penyebab utama sehingga selama bulan Maret 2020, Wuling sama sekali tidak menerima pesanan ekspor. "Kita sifatnya menerima pemesanan negara asal. Request berapa kita persiapkan," lanjutnya.
Jumlah ekspor Wuling memang menunjukkan penurunan sejak memasuki tahun 2020. Pada Desember 2019 ekspor Wuling di angka 579, lalu masuk Januari 2020 turun menjadi 285 lalu anjlok lagi di Februari 2020 sebesar 141 unit, hingga akhirnya mencatat angka 0 di bulan Maret 2020.
Namun untuk bulan April 2020, Gomgom menyatakan Wuling sudah kembali melakukan ekspor. Hanya saja datanya belum bisa disebar karena masih 'on progres'.
"Ekspor masih ada bulan April. Baru bisa dishare setelah tutup bulan. Negara tujuan masih sama Fiji, Brunei, dan Thailand," terang Gomgom..
PT SGMW Motor Indonesia atau Wuling Indonesia mulai mengekspor mobil dalam bentuk utuh completely build up (CBU) produksi pabrik Wuling di Cikarang, Jawa Barat sejak September 2019. Adapun jenis kendaraan yang diekspor adalah Chevrolet Captiva yang basicnya adalah model SUV Wuling Almaz namun dengan emblem Chevrolet.
Sekedar tambahan informasi, ekspor Wuling sejak September 2019 sudah mencapai 3.104 unit. Rekor tertinggi terjadi di bulan Oktober tahun mencapai angka 724 unit.
Data ekspor Wuling:
- September 2019: 770 unit
- Oktober 2019: 724 unit
- November 2019: 605 unit
- Desember 2019: 579 unit
- Januari 2020: 285 unit
- Februari 2020: 141 unit
- Maret 2020: 0 unit
(uda)