Autogear.id - Perang yang masih berkecamuk antara Rusia dengan Ukraina, ternyata berbuntut panjang. Bukan hanya merek-merek dari Rusia yang dikecam di beberapa ajang balap dunia, namun juga semua hal yang berhubungan dengan negara itu, termasuk pembalap dan penyelenggaraan balap d sana.
Hal ini pun ditegaskan langsung oleh penyelenggara balap Formula One yang mengatakan bahwa takkan ada lagi balapan di negara itu yaitu di Sirkuit Sochi, Rusia. Dalam pernyataan persnya, F1 menegaskan bahwa mereka membatalkan semua kontrak penyelenggaraan balap di Rusia.
"Formula 1 telah membatalkan kontrak penyelenggaraan balap dengan Russian Grand Prix Promotor. Ini berarti takkan ada lagi balap F1 di Rusia untuk masa mendatang," begitu bunyi pernyataan resmi dari penyelenggara F1.
Selain untuk ajang balap F1, ternyata efek ini cukup besar juga buat ajang olah raga yang lain. Disebutkan bahwa International Olympic Committee (IOC) telah menolak atlet-atlet dari Rusia dan Belarus yang ingin ambil bagian di ajang olah raga internasional.
Baca Juga:
Mengacu ke Survei, Dua Merek Ini Jadi Kendaraan Listrik Idola
Meski ada kebijakan baru untuk memberikan kesempatan kepada pembalap Rusia dan Belarus untuk tetap balapan di bawah bendera putih (netral) namun sejumlah negara bahkan terlihat sangat keras soal ini. Salah satunya adalah Inggris yang tak membolehkan pembalap Rusia dan Belarus untuk balapan di sana. Artinya Nikita Mazepin takkan bisa ikut di seri Inggris akhir musim nanti.
Sayangnya, promotor F1 belum menjelaskan sirkuit apa yang menggantikan posisi Sochi untuk tahun ini. Namun ada selentingan kabar soal Las Vegas akan menjadi penyelenggara balap jet darat itu untuk tahun ini. Artinya, untuk Amerika akan ada tiga seri jika LA masuk dalam daftar penyelenggara selain Miami dan Austin.
Lalu bagaimana dengan kemungkinan menggelar balap F1 di Sirkuit Mandalika? Sepertinya memang akan menarik. Namun pengelola Mandalika juga menegaskan bahwa untuk saat ini target besar mereka masih untuk balap MotoGP dan WSBK. Sementara untuk balap F1, itu masih beberapa tahun ke depan.
(uda)
