Autogear.id: Lewis Hamilton menjadi salah satu public figure yang mengutuk keras kasus rasial yang beberapa hari terakhir meletus di Amerika Serikat.
Fenomena ini muncul akibat terbunuhnya George Floyd, seorang warga kulit hitam AS yang diperlakukan secara tidak manusiawi oleh beberapa oknum Kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat.
Dilansir dari Planet F1, Hamilton mengaku tidak kuat menahan kemarahannya. “Saya telah gagal mempertahankan emosi saya. Saya telah merasakan begitu banyak kemarahan, kesedihan dan ketidakpercayaan pada apa yang telah saya lihat," ujar Hamilton.
"Saya benar-benar diliputi kemarahan ketika melihat hal seperti itu di kehidupan masyarakat. Ketidakadilan yang kita lihat dihadapi saudara dan saudari kita di seluruh dunia berkali-kali, menjijikkan, dan ini harus dihentikan," tegasnya.
Rasa emosi pembalap Mercedes juga sangat wajar, karena bagaimanapun juga Hamilton mewakili ras kulit hitam yang selama ini juga berjuang menolak rasisme.
“Begitu banyak orang tampak terkejut, tetapi bagi kami sayangnya, itu tidak mengejutkan. Kita yang berkulit hitam, cokelat atau di antaranya, melihatnya setiap hari dan tidak perlu merasa seolah-olah kita dilahirkan bersalah atau takut akan hidup kita berdasarkan warna kulit kita," lanjut Hamilton.
Lebih lanjut, Hamilton mengajak semua orang di dunia, tidak hanya di Amerika Serikat untuk memerangi semua tindakan berbau rasis.
"Amerika bukan satu-satunya tempat di mana rasisme hidup dan kita terus gagal sebagai manusia ketika tidak bisa membela apa yang benar. Tolong jangan duduk diam, tidak peduli warna kulit Anda," kata pembalap asal Inggris itu.
Sebelumnya, pada hari Selasa (2/6/2020) kemarin, jagad maya juga dibanjiri unggahan sosial media dengan tagar #BlackOutTuesday yang juga diramaikan oleh para pelaku dunia otomotif termasuk juara dunia MotoGP, Marc Marquez.
(uda)