Autogear.id – Rentang 40 tahun bukanlah waktu sebentar. Usia tersebut sudah terbilang cukup untuk mengantongi banyak asam garam, jam terbang dan pengalaman. Bagi Hino Indonesia, sebagai salah satu pemain di sektor kendaraan komersial, merayakan 40 tahun merupakan waktu yang tepat untuk melakukan banyak instropeksi dan pembenahan diri.
Antara lain yang dilakukan PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) adalah terus konsisten mengadakan berbagai program keselamatan berkendara. Bicara keselamatan berkendara, berkaca dari yang sudah-sudah, dimana yang terbaru adalah tragedi Rapak Muara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/01).
Ketika sebuah truk tronton mengangkut peti kemas, menabrak dari belakang puluhan kendaraan roda dua dan roda empat yang sedang berhenti di lampu merah. Tak ayal, banyak nyawa melayang, luka-luka berat dan ringan. Menyadari pentingnya keselamatan berkendara, bagi semua pengguna jalan raya, Hino Indonesia lantas berinisiatif menggelar Hino Safety Driving Competition, yang sudah dimulai sejak 2017.
Tak hanya itu, beragam seminar dan workshop keselamatan berkendara pun dihelat. Di antaranya bersama Kementerian Perhubungan dan KNKT. Begitupula berbagai pelatihan berkendara melalui offline dan online, Hino berikan kepada pelanggan setianya. Terkait Hino Safety Driving Competition (HSDC), pada tahun 2017 hingga 2019, HMSI sangat gencar mengkampanyekan keselamatan berkendara melalui gelaran kegiatan tersebut.
Baca Juga:
All New Honda Vario Kini Gendong Mesin 160cc, Pakai Mesin PCX160?
Dihitung-hitung, total ada 31 kali event di 23 kota besar seluruh Indonesia yang dikunjungi Hino. Demi menggalakkan kampanye keselamatan berkendara, agar semakin berdampak luas ke masyarakat. Tidak kurang 2.275 peserta pengemudi truk dan bus, dari 1.687 perusahaan ikut ambil bagian dalam HSDC. Teknis penyelenggaraannya, kegiatan itu dibagi menjadi dua bagian tes.
Hari pertama, pengemudi ikut tes tertulis. Dengan materi seputar keselamatan berkendara. Mulai dari daily inspection, lalu proper, economical, dan safety driving, serta rambu-rambu lalu lintas. Usai ujian tertulis hari pertama, 10 peserta dengan nilai terbaik lolos untuk tes selanjutnya, yaitu skill dan inspection test. Pengemudi diuji kepiawaian mengemudi. Mulai dari melewati rute zig-zag maju dan mundur, serta parkir mundur.
Sayangnya, pada 2020 hingga 2021, pandemi covid-19 melanda. Otomatis HSDC vakum sementara. Masuk tahun 2022, pandemi relatif masih ada. Tapi Hino sudah geregetan, tak sabar. Pada akhirnya, Hino sedikit memodifikasi kegiatan HSDC. Memberdayakan teknologi yang ada pada unit Hino, HMSI menggelar kompetisi safety driving dengan memanfaatkan fitur Hino Telematics.
Alhasil, kegiatan yang digelar pun bertajuk ‘Hino Telematic Safety Driving Competition (HTSDC)’ dan dilakukan secara online. Aturan mainnya, fitur telematics dari Hino Connect yang dimanfaatkan dalam kompetisi ini. Caranya dengan menarik data score card, dari device telematics yang terpasang di setiap unit Hino. Tujuannya, sebagai bahan penilaian dan evaluasi.
Baca Juga:
Dall'Igna Ingin Ducati Lebih Galak di 2022
Metode penilaiannya, bagi pengemudi yang notabene peserta dalam kompetisi ini, mereka dapat melihat sendiri hasil evaluasi score card. Satu di antaranya adalah evaluasi, apakah pengemudi menyetir dengan aman dan sesuai aturan.
Karena jika pengemudi mengendarai Hino nya dengan baik dan aman, maka mereka akan mendapat poin score card yang bagus, dan berpotensi menjadi pemenang. Kendati, tetap misi utama dari kompetisi ini adalah meningkatkan keamanan dan keselamatan di jalan. Sementara dari sisi pengusaha, kegiatan ini bisa melindungi operasional usaha angkutan pengiriman barang. Membuatnya lebih aman, dan jauh dari kendala di jalan. Atau hal-hal yang merugikan perusahaan.
“HTSDC ini adalah salah satu bentuk Total Support Hino kepada konsumen setia. Dalam memperkenalkan kegunaan atau manfaat yang besar bagi bisnis, dari penggunaan fitur Hino Connect Telematics”, kata COO - Director HMSI, Santiko Wardoyo.
Menurutnya, dengan peserta tahu hasil penilaian mengemudi aman atau tidak, berdasarkan data score card. Jelas ini menjadi bahan evaluasi bagi mereka, dalam mengemudi. “Karena mengemudi dengan aman dan sesuai aturan, selain dapat menjaga keamanan bagi diri sendiri, tentunya juga menjaga keamanan bagi orang lain”, tutup Santiko.
(uda)