Autogear.id: Teka-teki masa depan Sebastian Vettel di Ferrari semakin menarik untuk disimak lantaran kontrak pembalap Jerman tersebut akan segera berakhir di penghujung musim 2020.
Sejauh ini kesepakatan antara Vettel dan Ferrari sepertinya masih tarik ulur, sedangkan di satu sisi skuad Maranello masih berkeinginan untuk mempertahankan Vettel namun dengan opsi pengurangan gaji dan lain-lain.
Vettel dan Ferrari telah melakukan pembicaraan tentang kontrak baru selama musim dingin, tetapi prioritas tiba-tiba berubah setelah balapan pembuka Grand Prix Australia batal karena pandemi Covid-19.
"Prioritas utama, saya pikir, setelah Australia adalah untuk memahami apa yang sedang kita hadapi, yang saya pikir sampai batas tertentu masih belum terlalu jelas," ujar Vettel dikutip dari Autosport, Minggu (26/4/2020).
Bagaimanapun juga Vettel masih memiliki posisi tawar. Pertama balapan di musim 2020 sama sekali belum dimulai akibat wabah Covid-19, sehingga ia belum dapat kesempatan membuktikan diri. Kemudian, regulasi F1 tahun ini dibekukan hingga 2021 mendatang, sehingga regulasi baru akan diterapkan saat memasuki musim 2022.
Dengan pembekuan regulasi tersebut, jelas akan lebih baik bagi Ferrari mempertahankan formasi saat ini, setidaknya hingga satu musim ke depan alias perpanjangan kontrak satu musim bagi Vettel, itupun jika Vettel sepakat.
Akan tetapi situasi pandemi global yang telah mengacak-acak jadwal balapan internasional membuat Ferrari dan Vettel sulit mendapatkan kesepakatan baru.
Vettel tidak terlalu memusingkan soal kepastian masa depannya di Ferrari. Ia lebih memilih menunggu hingga balapan di mulai dan membuktikan kualitasnya sehingga Ferrari bisa sadar kalau dirinya adalah pembalap papan atas.
"Karena saat ini sepertinya tidak akan ada balapan sebelum Juni atau bahkan Juli. Saya rasa kita semua sedang menunggu," tegas pemegang empat gelar juara dunia F1 tersebut.
(uda)