Autogear.id - Bertarung di ajang balap prototipe, bukanlah satu hal yang bisa dianggap gurauan, salah satu contohnya di balap MotoGP. Beberapa tim bahkan tarik ulur soal kehadirannya di MotoGP karena tidak adanya sponsor yang kuat untuk menyokong aktifitas mereka. Lalu berapa sebenarnya biaya yang dibutuhkan sebuah tim untuk bisa tampil kompetitif di MotoGP?
Manager Tim Petronas SRT, Razlan Razali yang kini memiliki langsung saham tim tersebut dengan nama RNF (Razlan and Friends), mulai buka-bukaan tentang kondisinya saat ini. Meski Ia adalah seorang bangsawan di Malaysia, namun urusan pendanaan di MotoGP sepertinya Ia mengalami masalah besar saat ini.
Saat curhat kepada media asing Crash.net, Ia menegaskan bahwa membangun tim kedua di MotoGP untuk menarik minat sponsor, bukan hal yang mudah. Apalagi tim yang dibawahinya ini baru punya komitmen pada September 2021 ketika Petronas resmi menarik dukungan mereka mulai 2022.
"Untuk membangun sebuah tim yang punya tingkat kepercayaan tinggi, tentu harus dibuktikan dengan hasil bagus. Hasil bagus tentu butuh motor yang kompetitif. Dan untuk memperoleh spesifikasi motor yang punya kompetitifitas tinggi, dana sebesar 11-13 Euro per tahun itu hal yang wajib," papar Razlan.
Baca Juga:
Membaca Masa Depan Ferrari dari Logo Ini
Ia juga mengaitkan dengan kondisi pandemi saat ini, memang tidak mudah untuk membuat para sponsor yakin. Namun dengan pengalaman tim ini membangun kepercayaan diri sejak merekrut Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli, Ia tetap optimis dapat menjalankan tim ini dengan baik. Apalagi orang-orang yang Ia bawa memang semua dari tim yang kompetitif.
Soal pemilihan pembalap yang juga sempat dikaitkan dengan sulitnya sponsorship masuk, menurut Razlan, bukan jadi alasan buat mereka. Toh, Razlan mengaku bahwa tim ini memang masih tim underdog atau anak bawang.
"Saya tidak peduli dengan banyaknya cemoohan soal perekrutan Binder jadi pembalap kami. Inilah fungsinya tim underdog. JIka semuanya berjalan baik, maka nama tim ini akan terangkat tinggi. Namun jika pembalap yang direkrut tak begitu kompetitif, ya namanya juga tim underdog!"
Hingga saat ini, livery tim mereka masih berwarna hitam dan ini menjadi indikasi bahwa sponsor mereka masih belum mencapai target. Terlebih belum adanya logo besar yang menempel di fairingnya. Apakah mereka siap menjalani musim ini? Kita tunggu aksinya di sesi tes pra-musim di Sepang, Malaysia awal Februari nanti.
(uda)