Autogear.id – Perihal rencana ke depan akan semakin banyak diwarnai kehadiran kendaraan listrik, baik roda empat maupun roda dua, terus bergaung. Apalagi bicara mobil listrik, bukan hanya segmen mobil penumpang yang disasar. Kendaraan komersial pun lambat laun mulai mengarah ke segmen electric vehicle.
Seperti Mitsubishi Fuso, yang sudah mempunyai rencana terukur untuk beralih kepada kendaraan komersial bertenaga listrik pada tahun 2035. Tahun ini rencana dari pusat tersebut pelan tapi pasti sudah mulai disiapkan, untuk diterapkan di Indonesia.
Dikatakan General Manager of Product Strategy PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Bayu Aprizal beberapa waktu lalu, perusahaan sudah memperkenalkan truk listrik e-Canter sejak lama. Sebelum truk itu mulai dipasarkan, perusahaan akan terus melakukan riset untuk memastikan, apakah memang sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen.
"Per 1 Desember 2021, PT KTB sudah membuat departemen khusus, untuk mempelajari kendaraan listrik di Indonesia. Perusahaan akan mengadakan pembuktian konsep atau Proof of Concept di Indonesia untuk mempelajari kebutuhan pelanggan secara akurat. Momen perkenalan yang sesungguhnya akan ditentukan berdasarkan kebutuhan pasar, dan koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah," kata Bayu melalu jumpa pers virtual.
Baca Juga:
Enggan Kecewakan Konsumen, 2 Model Suzuki Ini Ikut Insentif PPnBM DTP
Sambung Bayu, di samping itu juga ada beberapa aktivitas promosi maupun sosialisasi yang akan dilakukan menyoal teknologi yang akan diboyong dari Mitsubishi Fuso.
“Diharapkan dengan ragam aktivitas tersebut, kami bisa mendapatkan cukup informasi dalam mengembangkan, maupun mempelajari kemungkinan produk kendaraan listik untuk pasar Indonesia,” ujarnya.
Sejauh ini e-Canter memang sudah digunakan di sejumlah negara, khususnya Jepang, Amerika dan Australia. meski demikian, tidak serta merta truk ramah lingkungan ini langsung bisa juga diterapkan di Indonesia. Mitsubishi menilai harus melihat lebih jauh bagaimana kebutuhan konsumen, sekaligus menyesuaikan dengan peraturan yang ada.
"Hingga akhirnya tergantung lagi dari konsumen, dan menyesuaikan dengan pemerintah, maka dari itu kita masih mempelajari dulu kondisinya," tutur Bayu.
e-Canter memiliki sumber tenaga dari 6 baterai bertegangan tinggi (high voltage battery) dengan daya 420 Volt dan 13,8 kWh. Sedangkan tegangan rendah (voltage battery) berdaya 12 volt.
Baterai tersebut berfungsi untuk menggerakkan motor listrik sebesar 180 daya kuda dan torsi puncak 390 Nm. Kombinasi baterai serta motor listrik yang digunakan membuat e-Canter bisa menempuh jarak sejauh 100 km dalam kondisi baterai terisi penuh.
(uda)