Serba-Serbi Formula 1

Merugi karena Korona, McLaren Pecat Kru dan Potong Gaji Pembalap

Pembalap utama McLaren, Carlos Sainz harus rela dipotong gaji akibat krisis finansial tim. mclaren
Pembalap utama McLaren, Carlos Sainz harus rela dipotong gaji akibat krisis finansial tim. mclaren

Autogear.id: McLaren menjadi tim F1 pertama yang menerapkan pemotongan gaji untuk kru hingga duet pembalap utama mereka Carlos Sainz dan Lando Norris. Tak hanya itu, McLaren juga melakukan pemecatan sementara terhadap beberapa karyawannya karena mengalami krisis finansial.  

Keputusan ini terpaksa dilakukan McLaren lantaran tim mengalami kerugian besar akibat penundaan dan pembatalan jadwal Formula 1 2020 yang disebabkan wabah global Covid-19. 

Terkait dengan pemotongan gaji, berlaku untuk semua personil tak terkecuali CEO Zak Brown dan pejabat senior di manajemen tim McLaren. Pihak McLaren menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas tim dari krisis finansial. 

Pasalnya untuk beberapa bulan ke depan masih belum ada kejelasan sampai kapan masa pandemi ini berakhir. Sedangkan di satu sisi, McLaren tidak punya sumber pendapatan dari sektor lain selain dari industri motorsport yang tengah vakum. 

"Grup McLaren untuk sementara waktu memecat sejumlah karyawan sebagai bagian dari langkah-langkah pemotongan biaya yang lebih besar karena dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnis kami," kata juru bicara McLaren, dikutip dari Crash. 

McLaren juga menghimbau para karyawan untuk memahami kondisi saat ini, karena tujuan utamanya juga demi keberlangsungan semua orang di McLaren. Saat semua kembali normal, tim berjanji untuk kembali memperkerjakan semua personil dengan upah penuh.

"Langkah-langkah ini difokuskan pada melindungi pekerjaan dalam jangka pendek untuk memastikan karyawan kami kembali bekerja saat ekonomi pulih," lanjutnya. 

Keputusan McLaren ini bukan tidak mungkin akan diikuti tim-tim lain, khususnya yang berbasis di Inggris. Di tengah kerugian yang melanda, tim-tim F1 di Inggris saat ini juga dituntut berkontribusi dalam penanganan Covid-19 seperti memproduksi ventilator dan alat perlengkapan medis lainnya. 


(uda)