Autogear.id - Enea Bastiannini memang punya ambisi besar untuk meraih kemenangan titel juara dunia musim ini. Mengingat empat seri, sanggup Ia menangi di musim ini dan itu menjadi pencapaian yang sangat fenomenal bagi seorang pembalap yang masih tergolong baru di MotoGP. Kemenangan yang fenomenal pun Ia raih di Misano dan kembali membuat ambisinya hidup.

Mengingat beberapa seri sebelumnya, Ia selalu saja mengalami masalah yang pelik di motornya. Padahal potensinya mengejar ketertinggalan poin dari para pembalap papan atas sangat besar. Meski meraih kemenangan di Misano, namun Ia pesimis bisa mengejar ketertinggalan poin di klasemen pembalap. Apalagi sisa seri yang ada musim ini ini hanya 5 seri saja, yaitu Jepang, Thailand, Australia, Malaysia dan Valencia. 

"Untuk mengejar ketertinggalan 48 poin di klasemen pembalap, rasanya sangat sulit bagiku. Tapi saya hanya harus melanjutkan perjuangan dalam garis kompetitifitas seperti ini. Paling tidak di lima seri terakhir kami bisa selalu bertarung untuk kemenangan. Kita lihat saja seperti apa nanti perjalanan dari seri ke seri mendatang," klaim pembalap yang akrab disapa Bestia itu.

Baca Juga:
Nekat Menerjang Banjir? Pahami Apa Saja Risikonya

Jika dilihat sejauh mana peluang yang bisa Ia capai di MotoGP Jepang dan beberapa seri di kawasan Asia Pasifik, tentu menyulitkan bagi pembalap muda asal Italia ini. Mengingat Ia belum pernah tampil di Jepang sebagai pembalap MotoGP lantaran pandemi yang menyerang semua negara. Namun jika melihat karakter sirkuit stop dan go, rasanya peluang Ducati bisa tampil kompetitif di sana sangat besar.

"Ya jujur saja, ini tidak akan mudah, karena saya belum pernah ke Jepang sebagai pembalap MotoGP. Namun kita bisa melihat sejauh mana kami mempersiapkan segalanya agar bisa tampil kompetitif."

Sejauh ini, salah satu rahasia kekuatan Bestia saat balapan adalah mampu meminimalkan degrasi ban hingga akhir balapan. Ini menjadi keuntungan tersendiri baginya, lantaran hal ini bisa membuatnya tampil konsisten dengan lap time di sesi balapan. Meski risiko ketertinggalan di awal, namun Ia sanggup menunjukkan kekuatannya selama ini.