Autogear.id – Teknologi kian canggih, komponen pendukung di luar dan dalam kabin mobil pun mengikuti perkembangannya. Namun demikian, tak menutup peluang menyelinapnya virus dan konsentrasi karbondioksida (CO2) di dalam kabin. Perihal tingkat polusi, PM2.5 di kota-kota besar seperti Jakarta sangat tinggi. Sering AQI (Air Quality Index) berada di level 100 ke atas. Padahal saran WHO, standar kualitas udara yang baik di bawah 40-50 AQI.
Untuk diketahui, PM2.5 merupakan partikel kecil dan halus, yang berukuran lebih kecil dari 2.5microns. Sering terhirup manusia, masuk ke dalam paru-paru. Berisiko sebabkan ragam penyakit berhubungan dengan pernapasan, paru-paru, asma dan lainnya. Kemudian ketika konsentrasi CO2 di dalam kabin berlebih, disebabkan buangan napas penumpang dan kurangnya sirkulasi udara. Menunjukkan rendahnya konsentrasi oksigen di udara.
Jika penumpang kekurangan oksigen dalam waktu lama, hingga berjam-jam, bisa timbulkan sejumlah gejala. Seperti pusing, mual, kantuk, muntah-muntah dan lainnya. Bila hal itu terjadi pada pengemudi, membawa dampak negatif dalam berkendara. Salah satunya jadi tidak fokus, berisiko menyebabkan kecelakaan di jalan akibat microsleep atau sleep-deprived driving.
Mengantisipasi hal buruk, merek Asuka Car TV pun lantas memperkenalkan head unit yang dapat mendeteksi CO2, yaitu Asuka ACK 509 Max dan ACK 510 Max. Selain mendeteksi CO2, varian teranyar yang dirilis pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 ini mampu membersihkan udara hingga partikel PM2.5, termasuk kemampuan membunuh virus.
Baca Juga:
Baleno dan S-Presso jadi Momen Suzuki Genjot Strategi Pemasaran
“Beberapa pabrikan mobil premium di Jerman kini mulai menggunakan sensor CO2, demi keselamatan penumpang,” kata Direktur PT Intersis Sejahtera Abadi (Asuka Car TV) di booth Asuka, Sabtu (13/8/2022). Karena itu, lanjut Albert, seiring visi perusahaannya, diperkenalkan head unit aftermarket yang terdapat sensor yang dapat mengindikasi kadar CO2.
“Sekaligus memiliki fitur Air Purifier, AP-100, yang dapat membunuh virus di dalam mobil demi kesehatan penumpang. Ini head unit satu-satunya di dunia yang mengintegrasikan hal-hal penting seperti ini,” tuturnya.
Pada ACK 509/510 Max terdapat menu yang apabila terlihat indeks bar warna merah, artinya kabin mobil dipenuhi CO2. Dapat diantisipasi oleh head unit tersebut. Penumpang cukup buka sedikit jendela, agar sirkulasi oksigen di dalam kabin lebih optimal. Jika indeks bar berwarna kuning hingga hijau, artinya kandungan CO2 banyak berkurang.
Umumnya air purifier tak punya display kualitas udara. Tetapi pada AP-100, disambung ke head unit seri ACK. Sehingga bekerja mendeteksi partikel 2.5 mikrogram di udara. Sewaktu sensor mendeteksi 2.5 mikrogram berlebihan di udara, purifiernya akan bekerja. Metode pembersihannya adalah ionizer lewat carbon electrode.
Baca Juga:
Transportasi, Otomotif dan Isu Lingkungan Bakal Dibahas di GIIAS 2022
Kata Albert, head unit terbaru ini juga dapat diset kontrol nyala dan mati secara manual, atau otomatis mengikuti kualitas udara PM2.5 di kabin mobil. “AP-100 pada mobil tidak butuh perawatan khusus. Tidak perlu ganti Hepa filter. Cukup sekali pembelian satu unit AP-100,” jelasnya.
Selain mampu mendeteksi kadar CO2 dan membasmi virus, ACK-509 Max diperkuat layar 9,4 inci. Sedangkan ACK-510 Max berlayar 10,4 inci. Keduanya layar QLED resolusi 2K. Head unit ini juga dapat diintegrasikan dengan aksesoris pendukung dari Asuka. Seperti Digital TV tuner ARA-700, dan kamera 360. Ditambah lagi fungsi Apple CarPlay dan Android Auto.
Guna mengakomodir kebutuhan pengguna yang responsif dan banyak aplikasi, model terbaru ini sematkan chipset processor Unisoc dengan OctaCore. ACK 509/510 Max punya kapasitas built-in 8GB RAM, dan memori internal 128GB. Produk user friendly ini sudah menyematkan 10.0 Android Operating System.
User interface nya bertema 3D, serta peletakan icon hingga detail terkecil. Memiliki kinerja maksimal anti lemot, terutama saat penggunaan split screen mode, barang ini dibanderol harga 17 jutaan rupiah.
(uda)